Teknologi di Balik Gemerlap Wristband dan Light Stick Konser

Teknologi di Balik Gemerlap Wristband dan Light Stick Konser

Di balik teknologi led wristband dan light stick saat konser-youtube-wall street journal

HARIAN DISWAY - Sudah tak asing rasanya saat melihat kehadiran LED wristband dan light stick memeriahkan suasana konser. Cahaya yang dipancarkan oleh dua benda itu bisa mengikuti irama dan suasana di lokasi pertunjukkan. Kira-kira teknologi apa yang ada di dalamnya hingga bisa seindah itu?

 

Menurut Vincent Leclerc, co-founder dari PixMob, perusahaan spesialis LED dari Kanada, terdapat tiga opsi teknologi yang bertugas mengatur pancaran cahaya. Itu bisa melalui frekuensi radio, inframerah, atau bluetooth. Perusahaan yang sudah menggarap konser Taylor Swift, Shawn Mendes, dan Coldplay itu memberi penjelasan sistemnya.

 


Cip di dalam led wristband jenis radio frequency-youtube-wall street journal

 

Melalui Gelombang Frekuensi Radio

 

Teknologi frekuensi radio terdapat dalam jenis RF (radio frequency) Wristband. Itu merupakan jenis gelang dengan sistem paling sederhana dibandingkan opsi lainnya. RF Wristband menerima gelombang frekuensi radio yang menyalurkan warna dan durasi pencahayaannya pada setiap gelang.

 

Terdapat 2 cip dan 2 LED di dalam RF Wristband. Cip pertama bertugas sebagai penerima gelombang frekuensi radio dari transmitter atau pemancar di ruang kontrol lampu. Cip kedua berperan sebagai penerjemah perintah dan mengkomunikasikan langsung pada LED di dalam gelang.

 

Saat konser, umumnya RF Wristband sudah diprogram berdasarkan posisi duduk di arena. Itu karena setiap gelang akan menerima program pencahayaan yang berbeda berdasarkan posisinya. Oleh sebab itu juga, pola cahaya dari RF Wristband sederhana saja karena batasan kemampuan unit gelang yang hanya bisa menerima 1 gelombang radio.

 


Pemancar inframerah untuk led wristband jenis infrared-youtube-wall street journal

 

Melalui Inframerah

 

Masih ingat inframerah yang ada dalam remot televisi? Ya, jenis kedua ini menggunakan teknologi yang sama. Teknologi inframerah memungkinkan operator untuk mengirim program pencahayaan ke posisi tertentu dengan tepat. Ibaratkan saja sebuah TV dan remot, TV hanya akan menyala saat inframerah remot dipancarkan ke arah televisi. Setelah itu pengguna bisa bebas memilih nomor berapa saja. 

 

Gelang jenis ini juga hanya akan menyala jika pemancar infra red di arahkan dengan tepat. Layaknya TV, setiap unit gelang dapat menerima program cahaya yang berbeda-beda terlepas dari posisi di atas arena. Sang robot pemancar inframerah umumnya diletakkan di tengah arena bersama dengan sound bar.

 

Jika konser memerlukan pola pergerakan cahaya tertentu atau bentuk sederhana, tipe gelang ini dapat melakukannya. Contoh, pola gerakan menyerupai gelombang air maka pemancar hanya perlu bergerak menyerupai sebuah gelombang. Atau ingin bentuk spesifik seperti hati? Hanya perlu memasangkan potongan berbentuk hati di depan lensa pemancar saja!

 


Cuplikan kemampuan light stick untuk memberi visualisasi lebih detail melalui bluetooth-youtube-Bangtantv via WSJ

 

Melalui Bluetooth

 

Teknologi ketiga ini terdapat dalam light stick. Biasanya produk itu tidak diberi langsung saat konser dan penonton perlu membelinya terlebih dahulu. Cara kerjanya juga berbeda. Penonton perlu instal aplikasi dan memasukkan nomor tempat duduknya. Setelah itu, light stick dapat dikoneksikan melalui bluetooth.

 

Koneksi bluetooth dalam light stick memungkinkan visualisasi gambar yang jauh lebih detail dibanding dua opsi sebelumnya. Mulai dari tulisan, pola kompleks yang dapat bergerak, dan masih banyak lagi. Itu semua karena setiap unit lightstick dapat diatur pola cahaya dan durasinya sesuai dengan posisi penonton di arena. 

 

Baik RF Wristband, Infrared Wristband, atau light stick, semua telah meningkatkan pengalaman konser menjadi lebih hidup dan menakjubkan. Anda sudah pernah coba yang mana saja? (Dara Nabila Salsabyla)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: wall street journal