Cheng Yu Pilihan CEO Starinc International Michelle Julianto
Cheng yu Michelle Julianto--
DALAM buku laris Thinking, Fast, and Slow, Daniel Kahneman yang seorang psikolog peraih hadiah Nobel dalam bidang ekonomi, menjabarkan mengenai dua macam cara berpikir orang: ada yang berpikirnya cepat, ada yang berpikirnya lambat. Yang berpikir cepat, akan cepat dalam mengambil keputusan, sedangkan yang berpikir lambat, akan lambat dalam mengambil keputusan.
Mana yang paling bagus?
Sama-sama punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bergantung pada situasi bagaimana cara berpikir itu dipakai.
Saat situasi genting menghadapi krisis kesehatan yang disebabkan oleh virus menular nan mematikan, misalnya, berpikir lambat bisa jadi malah akan memperpelik masalah. Sementara untuk sesuatu yang bersifat strategis jangka panjang, berpikir cepat mungkin tidak akan sebaik berpikir lambat yang penuh dengan pertimbangan-pertimbangan.
Dalam kadar tertentu, Michelle Julianto termasuk orang yang berpikir lambat.
"Aku kadang terlalu banyak mikir. Dan seringkali ketika terlalu banyak mikir, banyak kekhawatiran seperti kalau nggak berhasil gimana ya? Kalau gagal nanti gimana?, akhirnya menghentikan aku dari mengambil kesempatan-kesempatan yang datang ke arahku," ungkap founder sekaligus CEO Starinc International tersebut.
BACA JUGA:Ketum Perbasi Danny Kosasih Buka The Lion Best Youth Tournament 2023
BACA JUGA:Dibuka Kesempatan Jadi Volunteer ANOC World Beach Games Bali 2023
Namun, Michelle menyadari bahwa kalau terlalu banyak berpikir dan tidak segera mengambil kesempatan-kesempatan yang ada, dirinyi tidak akan pernah berkembang atau maju sebagai pribadi.
"Jadinya aku akan terus diam di tempat, terkekang dengan ketakutan akan kegagalan dan ketidakpastian," ujar Michelle, yang di umur 13 tahun menulis novel The Nerd Can Fight dan 8 cerita lainnya.
Makanya, untuk mengimbangi, Michelle yang lulusan S-1 dan S-2 dari Monash University ini kini memegang teguh kata-kata "selama tidak berdosa, lakukan saja". Sebab, sebagaimana diingatkan Shen Yue 沈约 (441–513) dalam kitab historis Song Shu (宋书), "机不可失" (jī bù kě shī): kesempatan tidak boleh dilewatkan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: