Cara Gangster Surabaya Rekrut Anggota Baru

Cara Gangster Surabaya Rekrut Anggota Baru

Kapolsek Simokerto (Jaket hijau) memegang sajam yang dibawa anggota all star-Polsek Simokerto-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tim Rayon 1 Polrestabes Surabaya (Polsek Simokerto, Bubutan, dan Tambaksari) menangkap segerombolan remaja yang menggelar konvoi pertengahan Juni lalu. Mereka ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam dengan panjang 1,5 meter.

Kelompok remaja yang menamakan dirinya All Star itu ditangkap di sekitar kuburan Rangkah. Sebelas remaja dibawa ke Polsek Simokerto dan Bubutan. Lima orang dibawa ke Polsek Simokerto, sementara enam lainnya di Polsek Bubutan. Polisi mendalami kelompok yang mengaku sebagai gangster itu. Salah satunya, terkait perekrutan anggota. 

RR, salah satu anggota yang ditangkap mengungkapkan cara All Star merekrut anggota baru. Rupanya, mereka harus melalui sejumlah ujian kekerasan fisik dan mental.

“Ada anggota yang senior bertugas untuk merekrut anggota,” ujar remaja 16 tahun yang sudah menjadi anggota All Star sejak tahun 2020 itu. Dari pengakuannya juga terungkap, untuk mendapatkan anggota baru mereka melakukan pendekatan secara emosional. Dengan embel-embel pertemanan. Kemudian diajak bergabung.


Polisi membekuk anggota gangster yang meresahkan warga Surabaya.-Humas Polda Jatim-

Setelah diterima menjadi anggota, kemudian mereka disuruh untuk tawuran dengan kelompok lain. Bahkan diminta untuk menyerang warga. Itu sebagai bentuk loyalitas kepada kelompoknya. Jika tidak menurut, sudah pasti akan dihajar dan di-bully.

BACA JUGA:Konvoi Remaja Bersajam Kembali Resahkan Warga Surabaya, Polisi Siap Tindak Tegas

BACA JUGA:Antisipasi Tawuran, Wilayah Hukum Polrestabes Surabaya Dibagi Jadi 8 Rayon

“Para junior akan dipasang-pasangkan. Ada yang jadi joki, ada yang jadi eksekutor. Ada juga yang menjadi admin akun medsos, ungkap RR. Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho mengatakan, remaja yang kemarin sempat ditahan sudah dikembalikan kepada orang tuanya.

“Kami panggil juga wali kelasnya, supaya bisa bersinergi dalam membina mereka. Sementara yang membawa sajam kami tahan dan diproses pidana,” kata mantan Kapolsek Tegalsari itu, Senin, 3 Juli 2023.

Dwi mengimbau kepada orang tua untuk turut berperan dalam menjaga dan mendidik anak-anaknya. Sehingga tidak terlibat dengan kelompok-kelompok kenakalan remaja.

Perlu diketahui, All Star kerap menebar teror di masyarakat. Mereka sering menyerang kelompok lain. Tujuannya untuk konten di media sosial dan menunjukan kekuatan kepada kelompok lain. Kelompok ini sempat vakum saat banyak anggotanya yang diamankan pada 2020 lalu. Namun sekarang eksis kembali. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: