Sudah Masuk Kemarau Kok Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Sudah Masuk Kemarau Kok Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Ilustrasi musim hujan-Freepik/@user17596162-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - BMKG menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada bulan Juli-Agustus. 

Berdasarkan analisis Zona Musim (ZOM), 60 persen wilayah Indonesia telah memasuki puncak musim kemarau. 

Keringnya cuaca juga dipengaruhi oleh munculnya dinamika eksternal berupa fenomena suhu lautan pasifik el-nino">El Nino dengan kategori lemah hingga moderat.

BACA JUGA:Keringnya Bulan Juni dan Juli Puncak Kemarau di Indonesia. Curah Hujan Kurang dari 20 MM Dari Jogja Hingga Madura

El Nino merupakan suatu fenomena atmosfer skala global yang dapat berdampak pada pengurangan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. 

Meski demikian, masih ada potensi hujan dalam beberapa hari kedepan. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa hujan kategori lebat hingga sangat lebat berpotensi di sebagian wilayah Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, serta Bali.

Sementara hujan ringan-sedang berpotensi turun di sebagian Aceh, Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Jawa Tengah/Timur, Kalimantan Tengah/Selatan/Utara, Sulawesi Selatan/Barat/Tenggara, Gorontalo, Maluku, Papua.

BACA JUGA:Waspada Kekeringan, Indonesia Dijepit El Nino dan Dipole Bersamaan

Guswanto mengatakan, bahwa cuaca dan iklim di wilayah Indonesia dipengaruhi  oleh berbagai faktor dinamika atmosfer mulai dari skala global hingga regional dan lokal. 

El Nino merupakan contoh faktor dinamika atmosfer global. Sementara pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia umumnya dipengaruhi oleh dinamika atmosfer regional hingga lokal. 

“Pertumbuhan awan hujan sehingga menyebabkan kenapa dalam sepekan ini masih terjadi potensi hujan di beberapa wilayah dan bahkan dalam beberapa hari kedepan masih cukup aktif di wilayah Indonesia,” jelas Guswanto selasa, 4 Juli 2023.  

BACA JUGA:Puncak Kemarau Juli-Agustus 2023, Masih Ada Hujan Di Beberapa Tempat

Beberapa dinamika regional dan lokal meliputi : 

1). Adanya aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: