Penjurian Lapangan Brawijaya Award (33): Ular Menyelinap di Dalam Mobil Kodim

Penjurian Lapangan Brawijaya Award (33): Ular Menyelinap di Dalam Mobil Kodim

Ular Piton yang masuk ke mobil Kodim Bangkalan setelah dievakuasi.-Moch Sahirol Layeli-

Pengalaman yang dirasakan tim juri 4 untuk menilai bintara pembina desa (Babinsa) inspiratif, dalam Brawijaya Awards 2023 sangat luar biasa. Dalam perjalanan di wilayah Bangkalan, tim ini mendapat satu personel tambahan di kolong mobil.

Mobil Kodim 0829/Bangkalan berada persis di depan mobil kami. Saat itu, kami baru saja menyelesaikan penilaian di Desa Pakong. Itu desa binaan Koptu Adi Wijaya. Ia bertugas di bawah Koramil 0829/12 Modung.

Di desa binaannya itu, Kopti Adi Wijaya menggelar khitanan massal. Itu dilakukan secara sukarela. Obatnya pun dari personel TNI-AD itu. Ia berikan secara gratis. Tindakan itu dilakukan dua kali dalam satu bulan. 

Kami pun melihat proses khitan yang dilakukan personel babinsa itu. Ada lima anak yang menjadi pasiennya. Tapi, kami hanya melihat dua orang saja. Perut kami pun sudah kenyang dibuat oleh Achmad Al Ma'arif dan keluarganya. 

BACA JUGA:Penjurian Lapangan Inspiratif Brawijaya Award (31): Atur Jadwal Agar Tak Keteteran

Sebagai tuan rumah, mereka menyuguhkan berbagai menu makanan yang sangat lezat. Semuanya makanan khas pulau garam itu. Kami diminta untuk mencoba satu per satu dari makanan itu. Kami santap semuanya. 

Beberapa orang sudah memberi saya nasihat sebelum berangkat. Khususnya untuk di Pulau Madura. Teman saya itu bilang jika orang dari suku Madura akan tersinggung jika makanan yang diberikan tidak dimakan. Jadi, saya makan satu per satu. Namun, pagi itu, antara menghormati tuan rumah dan memang benar-benar lapar, hanya beda tipis.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan. Kami mendatangi Dusun Sumur Pandan, Desa Kampao, Kecamatan Blega. Itu salah satu desa binaan Serda Ahmad Saiful Bahri. Jaraknya sekitar 30 menit dari Desa Pakong.

Jalanan ke desa itu banyak yang rusak. Belum lagi, jalanan yang sempit. Membuat kami harus berjalan perlahan. Tiba-tiba, mobil yang membawa Mayor Inf Prasetyo Edi Tunggal, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0829/Bangkalan terhenti di Desa Pangeran Gedungan.

Mobil yang saya kemudikan tepat di belakang mobil tersebut. Kami pun ikut berhenti. Masyarakat di desa itu mulai menunjuk ke bawah mobil. Saya pun langsung turun untuk melihat kejadian apa yang terjadi.

Saya kaget. Ternyata mobil itu ketambahan penumpang gelap. Ada ular piton berukuran besar di bawah mobil tersebut. Beberapa personel Kodim 0829/Bangkalan berusaha mengeluarkan ular itu. Mereka dibantu oleh masyarakat setempat. Sekitar 10 menit perjuangan untuk mengeluarkan ular itu. Akhirnya bisa juga keluar. 

“Ambil lakban atau tali untuk mengikat mulut ularnya. Tapi, jangan sampai menutup hidungnya ya. Supaya, ularnya tidak mati. Nanti dilepas di tempat yang aman yang jauh dari warga,” instruksi Mayor Prasetyo.

 “Siap aman komandan. Sudah saya ikat dengan baik kok,” ucap salah satu prajurit kodim. (*)

Melihat pendekar-pendekar hebat. Baca edisi besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: