Caleg DPRD Jatim Rachmawati Peni Sutantri, Tak Pernah Lelah Berinovasi

Caleg DPRD Jatim Rachmawati Peni Sutantri, Tak Pernah Lelah Berinovasi

Rachmawati Peni Sutantri, caleg PDIP untuk DPRD Jatim dapil Jatim X (Jombang dan Mojokerto Raya). -Dokumentasi Pribadi-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Rachmawati Peni Sutantri bukan nama baru di kancah politik. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pernah menjadi anggota DPRD Jatim pada periode 2004-2009. Kala itu di komisi E. Sejak Juni 2023, Peni –sapaannya– kembali masuk DPRD Jatim melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) dan duduk di komisi B. 

Kini, Peni sudah ancang-ancang untuk maju dalam Pemilu 2024. Dia calon anggota legislatif (Caleg) dari PDIP untuk daerah pemilihan Jatim X (Jombang dan Mojokerto Raya). Melihat sepak terjangan selama ini, Peni layak masuk dalam rekomendasi caleg 2024

Peni mengenal politik sejak bangku SMP. Kala itu, Peni kecil yang tinggal di Jombang mengenal politik dari ayahnya. Dia sering diajak keliling naik Vespa oleh ayahnya ke tempat perkumpulan. Mendengarkan dan melihat para aktivis membahas isu kebangsaan. Wawasan kebangsaan Peni secara otomatis ditempa dan terasah. "Ya, tapi saat itu masih dengar-dengar saja, belum seberapa jelas," ujar Peni lantas tertawa.

BACA JUGA:Caleg DPRD Jatim Teguh Prabowo Gunawan, Pengusaha dan Komunikator Ulung

BACA JUGA:Caleg DPR RI Dari PSI Totok Lusida, Ketua Umum REI dan Komitmen Angkat Perekonomian Rakyat

Saat mahasiswa, Peni mendirikan stasiun radio AM. Radio itulah yang menjadi corong politik Peni. Kritik terhadap Orde Baru dia sampaikan melalui radio. Dia juga menempa diri dengan mengikuti banyak seminar dan berbagai organisasi. "Saya pun masuk PDI angkatan pertama, belum Perjuangan itu," kenang Peni.


Rachmawati Peni Sutantri memiliki jam terbang tinggi sebagai politikus. -Dokumentasi Pribadi-

Dari situlah, Peni mulai banyak blusukan. Menjaring aspirasi masyarakat. Inovasi dan program yang digagasnya pun berhasil menjawab kebutuhan warga. Bahkan, diterapkan hingga saat ini. Antara lain, aturan yang memberlakukan persamaan pelayanan bagi masyarakat difabel. Juga pelayanan daerah yang ramah lansia. Misalnya, pembangunan jalan untuk kaum difabel dan gerakan ramah lansia di rumah sakit.

Saat baru masuk Komisi E DPRD Jatim pada 2006 silam, tugasnya menghadapi korban Lumpur Lapindo. Itu tantangan tersendiri bagi Peni. 

Sebagai seorang yang dilahirkan dari keluarga birokrat dan pengusaha, Peni optimistis, dapat melanjutkan program pendahulu di Komisi B, serta akan bertekad meneruskan masa perjuangan sebagai seorang wakil rakyat dengan segala pengalamannya itu. "Blusukan bagi kami sudah hal biasa. Bagaimanapun itu, ujungnya untuk kepentingan rakyat bersama," tandas putri Jombang itu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: