Menengok Pemeran Manufacturing Surabaya 2023 di Grand City

Menengok Pemeran Manufacturing Surabaya 2023 di Grand City

Emil saat melihat tenan di Seri ke-17 International Manufacturing Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition Manufacturing Surabaya 2023, Rabu,12 Juli 2023-Istimewa-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sektor manufaktur memiliki potensi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Setidaknya dalam lima tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, di 2018 industri manufaktur berkontribusi sebesar 29,75 persen. Angka itu terus meningkat hingga 2022 mencapai 30,60 persen.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, kontribusi ekonomi dari manufaktur disokong oleh empat sektor industri pengolahan: makanan dan minuman, pengolahan tembakau, industri kimia, farmasi, jamu dan obat tradisional.

Juga industri kertas. Kemudian disusul sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil serta kendaraan bermotor. Berbagai kontribusi sub kategori manufaktur terbukti telah memberikan dampak luas dalam meningkatkan perekonomian secara inklusif.

Di 2023 ini, Pemprov Jawa Timur juga akan melakukan berbagai upaya untuk mendorong ekonomi tetap tumbuh. “Di tengah menurunnya impor bahan baku, industri manufaktur telah menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor nasional periode Januari-April 2023. Yakni senilai USD 60,63 miliar,” kata Emil saat membuka  The 17th International Manufacturing Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition - Manufacturing Surabaya 2023 di Grand City Convention & Exhibition Center Surabaya, 12 Juli 2023.

Namun, sektor manufaktur harus terus berupaya menjalankan langkah-langkah strategis untuk menjaga pasar. Serta upaya untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguasaan pasar dalam negeri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan menambahkan, Jatim tengah dalam upaya mendorong peningkatan investasi. Termasuk upaya menciptakan hilirisasi produk dari sumber daya alam.

BACA JUGA:Jawa Timur Siap Songsong Tren Industri Halal

BACA JUGA:Harkopnas ke-76, Gubernur Khofifah Bangga Koperasi dan UMKM Jatim Berkontribusi 58,36 Persen pada Pertumbuhan Ekonomi

Selain itu, Manufacturing Surabaya 2023 juga mempersiapkan Indoestri Area bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur dalam rangka mendorong peningkatan kapabilitas serta potensi dari para pelaku industri lokal. 

Indoestri Area sendiri merupakan zona khusus di dalam pameran ini yang berisi 10 pelaku industri manufaktur lokal Jawa Timur.  “Saya harapkan, Indoestri Area pada acara ini mampu mendukung hal tersebut. Sehingga turut memacu produk nasional agar bisa bertemu pasar yang lebih luas dan bersaing. Serta unggul di ranah global,” ungkapnya. 

Events Director PT Pamerindo Indonesia Maysia Stephanie mengatakan, mereka bekerja sama dengan EV Spora, Eco Loop, Graha Mutu Persada, dan Pureve. Semua itu merupakan startup. Juga perusahaan lokal yang fokus mengembangkan layanan yang ramah lingkungan.  “Kami melibatkan 253 perusahaan terkemuka di industri manufaktur. Mereka siap menghadirkan berbagai produk dan solusi dengan teknologi terkini,” kata Maysia. 

Mayoritas eksibitor kali ini mengedepankan teknologi yang mampu mendukung produksi manufaktur. Sekaligus turut serta membangun Society 5.0 melalui lean manufacturing. Menekankan integrasi yang erat antara manusia dan teknologi. 

Perhelatan ini juga diisi dengan mini seminar sebagai sarana informasi. Serta edukasi bagi pengunjung dengan beragam latar belakang narasumber di berbagai lini industri di sektor manufaktur.

Seri ke-17 International Manufacturing Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition Manufacturing Surabaya 2023, merupakan salah satu upaya Pamerindo Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam menjaga pasar. Terutama dalam membangun iklim investasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: