Dito Mahendra Buron Misterius
Dito Mahendra ditangkap Polisi di Bali atas kasus kepemilikan senjata api ilegal.--
Speedboat dipacu Shepherd sangat kencang, melebihi batas. Lalu speedboat terpelanting, terbalik, Shepherd dan Brown terlempar. Hanyut di sungai. Shepherd selamat, tapi diduga kabur. Brown ditemukan tewas.
Maret 2018 Shepherd ditangkap polisi, diperiksa. Saat dalam pemeriksaan, ia lolos, lantas kabur. Ia diburu polisi Inggris. Ke mana-mana tidak ketemu. Pengadilan, tanpa menghadirkan terdakwa, menjatuhkan vonis hukuman enam tahun penjara buat Shepherd.
Polisi terus memburunya. Sampai ke negara-negara Eropa. Berbulan-bulan tidak ketemu.
Ia ditangkap polisi Cekoslovakia pada Februari 2017, saat menggunakan dokumen Italia palsu. Polisi menahannya, sambil mencari tahu identitas asli Shepherd. Saat itulah, ia lolos lagi. Kabur lagi.
Detektif Tony Imossi dalam wawancara dengan BBC mengatakan, buron yang biasa hidup glamor seperti Shepherd tidak bakal tahan hidup lama dalam pelarian. Sebab, ia pasti kesulitan.
Imossi, detektif swasta berpengalaman lebih dari 30 tahun, mengatakan bahwa semua buron yang hidup ”di bawah radar polisi” memerlukan dukungan sangat besar.
Untuk menghindari deteksi, Shepherd harus membuang ponselnya, rekening bank, dan semua akun online serta menjauh dari lembaga pemerintah.
Buron juga harus menghindari menghubungi orang yang dicintainya.
Imossi: ”Sangat sulit bagi seseorang untuk keluar dari lingkarannya dan hidup sepenuhnya tersembunyi.”
Dilanjut: ”Ia membutuhkan seseorang untuk memiliki rekening bank baru karena yang lama pasti dipantau polisi. Itu mahal. Itu membutuhkan banyak dukungan.”
Dilanjut: ”Jika ia terbang ke luar Inggris, sebelum staf perbatasan (imigrasi) disiagakan, Shepherd bisa saja meninggalkan Eropa melalui rute yang sudah ditentukan tanpa meninggalkan jejak.”
Diperkirakan, Shepherd terbang ke Gibraltar. Dari sana ia bisa melintasi perbatasan ke Spanyol. Kemudian, bisa sampai ke Maroko. Berakhir di Afrika tanpa meninggalkan jejak. Kalau sudah di Afrika, ia sulit dilacak.
Imossi menyarankan polisi fokus mendekati kerabat dan teman terpidana. Juga, aktif menyelidiki kerabat dan teman terpidana dari pintu ke pintu. Sebab, di antara mereka pasti ada yang membantu Shepherd dari jarak jauh.
Imossi: ”Pada saatnya, Shepherd akan kehabisan uang dan bantuan serta akan menjalani kehidupan yang tidak nyaman. Bahkan, penjahat sekelas Ronnie Biggs (perampok kereta api terkenal di sana) pun akhirnya harus pulang.”
Atas saran itu, polisi Inggris aktif ”menekan” keluarga, kerabat, teman, dan kenalan Shepherd. Polisi secara rutin mendatangi para orang dekat Shepherd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: