Cuaca Ekstrem di Jambore Pramuka Dunia Korsel, Kontingen Indonesia Siagakan 4 Unit Medis
Perwakilan Korsel mendatangi tenda kontingen Indonesia di The 25th World Scout Jamboree, 6 Agustus 2023. -pramuka.id-
HARIAN DISWAY - Gelombang cuaca panas ekstrem menguji ketangguhan peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di Bumi Perkemahan Sae Man-Geum. Dengan suhu mencapai 38 hingga 40 derajat Celsius di siang hari, sebanyak 800 dari 43.000 peserta mengalami kondisi heat stroke dan harus dirawat di rumah sakit.
Untuk mengatasi tantangan cuaca yang luar biasa itu, Pemerintah Korea Selatan meluncurkan langkah-langkah proaktif. Selain penyiraman jalan pada pagi dan siang hari, mereka juga telah mengalokasikan tambahan tenaga dan peralatan medis untuk merawat peserta yang membutuhkan pertolongan. "Sejumlah bus berpendingin udara (AC) disediakan di sekitar area Jambore, memberikan tempat berteduh bagi siapa saja yang merasa kepanasan," tulis pramuka.id dalam rilisnya, 6 Agustus 2023.
Selain itu, terowongan peneduh disediakan dengan semburan air, memberikan kesegaran bagi peserta yang mencari tempat berteduh. Payung juga diberikan kepada peserta untuk memberikan perlindungan ekstra saat mereka berkeliling.
BACA JUGA:800 Peserta Jambore Pramuka Sedunia Dilarikan ke RS, Ini Kabar Kontingen Indonesia di Korsel
BACA JUGA:Jambore Pramuka Sedunia Panas, AS-Inggris Pilih Mundur
Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Korea Selatan juga turut memberikan dukungan penuh dalam hal kesehatan dan keamanan bagi Kontingen Indonesia. Ketua Kontingen Indonesia Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi bersama dua Wakil Ketua Pramuka: Kak Ahmad Rusdi dan Kak Berthold Sinaulan, memastikan 1.569 peserta dari Indonesia dalam keadaan aman.
Tenda kontingen Pramuka Indonesia di Jambore Pramuka Dunia di Korsel, 6 Agustus 2023.-pramuka.id-
Kontingen Indonesia mendirikan unit medis yang dilengkapi dengan empat dokter kontingen. Setiap unit (pasukan) juga dibantu oleh Pembina Pasukan dan 4 Pembina Pendamping Regu. Terdapat 37 unit (pasukan) dari Indonesia berpartisipasi di agenda akbar Pramuka itu, dengan tiap pasukan terdiri dari rata-rata 4 regu, dan tiap regu memiliki 9 peserta berusia 14-17 tahun serta 1 Pembina Pendamping Regu.
Tim medis menyediakan obat-obatan, kursi roda, dan tongkat penyangga bila diperlukan. "Kedubes RI di Korea Selatan juga telah mengirimkan kendaraan untuk membantu pergerakan pimpinan kontingen dalam memantau kondisi setiap anggota pasukan," lanjut rilis tersebut.
Pihak Kontingen Gerakan Pramuka mengirimkan pesan kepada orang tua peserta agar tetap tenang. Sebab, kontingen maupun Kedubes RI telah bekerja ekstra untuk memastikan peserta bisa berkegiatan dan pulang dengan selamat.
Meskipun dihadapkan dengan tantangan cuaca ekstrem, semangat dan dedikasi para peserta tetap terjaga. Hal itu menjadikan Jambore Pramuka Sedunia ke-25 sebagai pengalaman yang tak mungkin mereka lupakan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pramuka.id