Pembunuhan Mahasiswa UI dan Pohon Uang (1): Semua Berawal dari Gambling Kripto
Ilustrasi/Transaksi Kripto--Pixabay
PEMBUNUHAN mahasiswa Universitas Indonesia (UI) ini bermotif khas generasi Z. Altafasalya Ardnika Basya, 23, membunuh juniornya, M. Naufal Zidan, 19, gegara rugi main kripto. Ia utang pinjol Rp 80 juta. Lalu, sulit bayar. Altaf membunuh Naufal untuk menguasai aneka barang.
Generasi Z (lahir 1997–2012) umumnya ingin segera jadi miliarder. Instan langsung kaya. Caranya harus sangat gampang dengan hasil sangat banyak. Antara lain, kripto. Segampang memetik pohon uang.
BACA JUGA:Terjerat Pinjol, Mahasiswa UI Bunuh Yunior
BACA JUGA:Pembunuhan Mahasiswa UI dan Pohon Uang (2): Kronologi Altaf Habisi Naufal
Kripto (cryptocurrency) adalah perdagangan mata uang. Bisa untung bisa rugi. Sangat cepat. Mirip perjudian. Kalau untung bagai memetik pohon uang. Kalau rugi (pada kasus Altaf), utang pinjol buat main lagi. Dengan harapan, kalau kemudian untung, utang bakal terbayar.
BACA JUGA:Pembunuhan Mahasiswa UI dan Pohon Uang (4-Habis): Generasi Z Perlu Memahami Literasi Keuangan
Altaf melakukan double gambling. Supaya cepat kaya. Mempertaruhkan uang utangan untuk gambling kripto. Sementara itu, bunga pinjol rerata 4 persen per bulan. Dalam bahasa perbankan, berarti 48 persen per tahun. Sangat mencekik.
Ketika gambling gagal, terjadilah pembunuhan itu. Kata Altaf ke polisi, dirinya terpaksa membunuh untuk menguasai harta Naufal. ”Karena buntu. Tidak ada jalan lain,” ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: