Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik, Dapat Rp 7 Juta Nombok Rp 13 Juta

Konversi Sepeda Motor BBM ke  Listrik,  Dapat Rp 7 Juta Nombok Rp 13 Juta

MEKANIK Braja Elektrik mengerjakan konversi motor BBM ke motor listrik.-FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-

Saat motor konsumen tiba di bengkel, tidak bisa langsung dikerjakan. Pihak bengkel harus kembali mencocokkan surat-surat yang diserahkan, dengan yang terdaftar di Samsat. Termasuk memotret kendaraan yang akan dikerjakan. Setelah itu baru dilakukan pengerjaan konversi. 

BACA JUGA:Pemerintah Ingin Semakin Banyak Motor Listrik Konversi

Tidak sampai di situ, selesai pengerjaan harus dilakukan uji kelayakan di Kemenhub Pusat. Uji kelayakan pun barus bisa dilakukan setelah Surat Perintah Uji (SPU) dari Kemenhub. Perlu waktu sekitar 1 bulan menunggu SPU. “Jadi kita harus mengirim motor ke Bekasi. Karena di sini (Jatim, Red) gak ada untuk uji kelayakan. Dan itu otomatis menambah biaya,”  “keluh Fitri. 


Fikri Muji menyiapkan baterai untuk motor yang dikonversi menjadk motor listrik.-Ahmad Rijaluddin-Harian Disway-

Uji kelayakan dilakukan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB). Setelah hasil uji kelayakan dari Kemenhub keluar, barulah mengurus surat di Polda Jatim dan Samsat.

Sudjono, salah satu konsumen yang mengubah motor supra-nya menjadi motor listrik, mengakui banyak kelebihan dan manfaat yang didapatkannya. Salah satunya, uang yang dikeluarkan jauh lebih sedikit dibanding membeli motor listrik baru. “Yang jelas biaya operasional saya lebih murah. Saya juga sekarang sudah gak kesulitan nayari onderdil. Maklum motor lawas,” katanya sambil tertawa.

Hanya saja, kurangnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk roda dua, membuat Sudjono dan pengguna motor listrik lainya was-was berjelajah dengan motor listrik. (Pace Morris)

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: