Kasus Balita Kurang Nutrisi Tembus Ribuan, Pemkot Pasuruan Mulai Grebek Stunting

Kasus Balita Kurang Nutrisi Tembus Ribuan, Pemkot Pasuruan Mulai Grebek Stunting

Gerakan makan telur bersama dalam gerebek stunting-Lailiyah Rahmawati -

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Pemkot Pasuruan meluncurkan program inovatif bernama Grebek Stunting (Gerakan Bersama Stop Stunting). Program itu dimulai pada Senin, 7 Agustus 2023, dan dilaksanakan secara serentak di seluruh kelurahan di Kota Pasuruan.

Salah satu gerakannya adalah pemberian bantuan makanan bernutrisi kepada anak-anak di bawah usia lima tahun yang berpotensi stunting. Anak-anak yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan akan mendapatkan paket makanan bernutrisi setiap pekan hingga akhir tahun, dengan total sebanyak 18 kali pemberian.

Paket tersebut berisi makanan tambahan seperti ikan, telur, susu, dan sayuran segar, yang diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak-anak yang berisiko stunting.

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau langsung pelaksanaan program Grebek Stunting di kelurahan Purworejo. Kelurahan itu terpilih karena memiliki jumlah anak berpotensi stunting tertinggi: 99 anak.

Pada tingkat kecamatan, Panggungrejo menjadi wilayah dengan jumlah anak berpotensi stunting terbanyak, mencapai 603 anak. Secara keseluruhan, Kota Pasuruan memiliki 1.516 anak dengan potensi stunting.

BACA JUGA:Humas RSUD Bangil Beri Bantahan Tentang Konser Band Kotak di Dekat Poli Jantung

BACA JUGA:RSUD Bangil Gelar Konser Kotak Dekat UGD

"Dengan Grebek Stunting ini, kita berharap anak-anak di Kota Pasuruan bisa tumbuh kembang dengan normal," kata Gus Ipul kepada para ibu-ibu di Purworejo yang turut serta dalam program ini. Gus Ipul menekankan bahwa penurunan angka stunting harus menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, tidak hanya tergantung pada Dinas Kesehatan. Kolaborasi dan dukungan dari berbagai instansi serta partisipasi aktif para ibu sangatlah penting dalam mengatasi permasalahan ini.

"Ibu-ibu yang memiliki anak usia di bawah 5 tahun dan berpotensi stunting memiliki peran yang besar terkait pola asuh anak. Stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya nutrisi, tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh yang salah," tambahnya.

Gus Ipul juga menyoroti peran penting para ibu dalam mendampingi dan membimbing anak-anak mereka, dengan dukungan dari kader kesehatan dan pengurus RT/RW setempat.

Ketua TP PKK Kota Pasuruan, Fatma Saifullah Yusuf, juga turut memberikan arahan dan pembinaan kepada para ibu yang menerima paket bantuan. Fatma menekankan bahwa kurangnya gizi pada masa anak-anak dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka ketika dewasa. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: