Dengan Jargon IPI Reborn, Ponpes di Indonesia Siap Hadapi Perubahan Zaman
PENGURUS IPI berfoto bersama Wakil Presiden RI Kiai Ma'ruf Amin.-Dok. IPI-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pesantren adalah produk asli legasi ulama Nusantara. Dengan multiwajah, pesantren telah mewarnai corak kehidupan keislaman, kenusantaraan, dan kebangsaan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) KH KMT Abdul Muhaimin. Menurutnya, pesantren juga menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, rakernas IPI yang akan digelar pada 11-13 Agustus 2023 di Surabaya, Kota Pahlawan.
BACA JUGA:Film Pesantren Diputar di Wisma Jerman, Luruskan Kesalahpahaman Tentang Islam dan Dunia Pesantren
BACA JUGA:Transformasi dan Kemandirian Pesantren
IPI mendeklarasikan jargon utama, yaitu IPI reborn. Itu dilakukan untuk menghadapi perubahan zaman dengan kompleksitas dan polarisasi berbagai tantangan serta permasalahannya.
"Jargon ini sebagai upaya untuk meneguhkan kembali kepada jati diri, karakter, prinsip-prinsip, dan nilai-nilai historisnya. Pesantren menjadi lembaga yang mendiri, yang terus menerus siap mengabdikan diri untuk menjaga, merawat, dan mengawal bangsa di kancah global," ujar Abdul Muhaimin, Senin, 7 Agustus 2023.
Pernyataan Abdul Muhaimin tersebut dipertegas Dewan Pembina IPI Tjandra Sridjaja Pradjonggo. Baginya, pesantren sebagai lembaga pendidikan di Indonesia sudah teruji memberikan sumbangsih secara nyata.
Misalnya, dalam pembangunan sumber daya bangsa melalui pendidikan, dengan membekali para santri dan santriwati khususnya bekal ilmu agama Islam.
BACA JUGA:Dana Abadi Pesantren
BACA JUGA:Transformasi Digital Rambah Produk Pesantren
"Tentunya secara militan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa sesuai pandangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," kata akademisi yang juga praktisi hukum itu.
Pondok pesantren memiliki peran yang besar dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. "Pendidikan dalam Pondok pesantren tentu telah memberikan kesempatan bagi para santri dan santriwati. Untuk mereka menempa diri dan ditempa agar memiliki kemampuan dengan mental tangguh," ujarnya.
BACA JUGA:WHO dan Kemenkes Teliti Penyebaran Hepatitis Akut, Asrama dan Pondok Pesantren Perlu Waspada
BACA JUGA:Lola Amaria Cari Barokah dari ”Pesantren”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: