Fosil Hewan Purba Ditemukan di Gurun Peru

 Fosil Hewan Purba Ditemukan di Gurun Peru

Penggalian fosil dari Perucetus Colossus.-Reuters-

PERU, HARIAN DISWAY- Penemuan fosil tulang dari tubuh giant whale ditemukan di sebuah gurun di PERU. Hewan ini diperkirakan hidup sekitar 40 juta tahun yang lalu dan diklaim hewan terbesar di dunia. Ilmuwan memberi nama fosil itu dengan perucetus colossus. Atau bermakna paus purba raksasa dari PERU. Paus purba PERU ini menggantikan rekor binatang terberat di dunia sebelumnya, paus biru. 

Fosil ini baru diidentifikasi peneliti setelah sepuluh tahun lebih melakukan pengalian fosil hewan purba ini. Berdasarkan jurnal The Nature yang diunggah pada tanggal 2 Agustus lalu, makhluk purba ini diperkirakan memiliki berat antara 94 sampai 374 ton dengan panjang 66 kaki atau setara dengan 20 meter. Berat yang telah mencapai 300 ton lebih ini diperkirakan menjadi hewan terberat di bumi mengalahkan paus biru yang hanya seberat 200 ton. 

BACA JUGA:Pelantikan Ketua Stikosa AWS, Suprawoto Kritisi Pendirian Prodi

BACA JUGA:Wanita Bogor Dijual Pacar di Malang

"Perkiraan massa kerangka perucetus colossus melebihi massa kerangka mamalia atau vertebrata air lainnya yang diketahui," tulis artikel jurnal tersebut,.

Meski memiliki berat ratusan ton, nyatanya Perucetus colossus belum bisa menyaingi paus biru yang memegang rekor binatang terbesar dengan panjang 100 kaki. "Berat badan cetacea purba ini mungkin. Hampir dua kali lipat dari paus biru, hewan terbesar, dan tiga kali lipat dari yang Argentinosaurus, salah satu dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan," ujar penulis utama studi tersebut, Giovanni Bianucci, dari University of Pisa di Italia, dalam siaran pers.

Tim internasional khusus mengerahkan penggalian potongan tulang dari perucetus colossus di gurun Ica, daerah yang terkenal dengan temuan paleontologi-nya, selama satu dekade. 

BACA JUGA:Antre Masuk Museum Inggris, Lengan Ditusuk Pria Asing

BACA JUGA:Tragis! Ditemukan Sepasang Kekasih Mati Telanjang

Hasilnya, mereka menemukan 13 tulang belakang, empat tulang rusuk, dan satu tulang pinggul yang ditaksir mencapai hampir 100 kilogram. 

Structured light scanning digunakan sebagai metode pertama untuk memperkirakan ukuran dan berat asli dari fosil. Metode ini memungkinkan penampakangambar 3D dari giant mamalia ini meski kerangka tubuh belum lengkap.  

Salah satu anggota tim internasional tersebut, Elisa Malinverno, menjelaskan, jikalau untuk bertahan hidup perucetus colossus menggunakan kerangkanya yang berat sebagai alat berkelana di laut dan mencari makanan di dasar laut seperti halnya yang dilakukan oleh sapi laut modern dan beberapa hiu, kata penelitian tersebut.

"Sangat menakjubkan untuk mendapati hewan raksasa yang jauh berbeda dari apa pun yang kita tahu," sahut Hans Thewissen, ahli paleontologi di Northeast Ohio Medical University.

Gurun Ica merupakan sasaran empuk para ilmuwan untuk menemukan hewan purba seperti cetacea atau mamalia laut seperti paus kuno berkaki empat tertua dan nenek moyang paus balin modern. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: