Karik Hai, Karya Viral Desy Agustin yang Angkat Bahasa Tetun

DILI, HARIAN DISWAY - Musisi kenamaan, Chossy Pratama, menggubah lagu yang diciptakan oleh Desy Agustin, penyanyi asal Surabaya. 

Lagu aslinya berjudul Jika Aku. Diterjemahkan dalam Bahasa Tetun, bahasa yang digunakan oleh masyarakat Timor Leste.

"Suatu pagi, Desy menghubungi saya. Melalui pesan whatsapp. Dia mengirim lagu ciptaannya. Saya dengarkan, bagus. Notasi pendek dengan rendaan lirik yang menyentuh," katanya. 

Usai mendengarkan lagu tersebut, Chossy menghampiri pianonya. Menyusun harmoni. Semakin sempurnalah lagu itu.

Salah satu potongan lirik yang membuatnya terkesan adalah: Jika aku tak bersama kamu, jalan hidupku berbeda. Baginya, lirik itu cukup menggugah. 

"Katanya, berdasarkan kisah curhat seorang kawan. Sebagai seorang komposer yang sudah berkecimpung 38 tahun, dalam hati saya bertanya, itu kawannya Desy atau...," ujarnya. Lantas tertawa.

Dari lagu itu, Chossy memulai proses hunting bersama manajer AnR-nya, Tixxy. Mencari penyanyi yang cocok dengan lagu Jika Aku. 

"Prosesnya tidak mudah. Apalagi saya berada di Dilli. Audisi banyak penyanyi, tapi terkendala pengejaan dan intonasi bahasa," ujarnya.

Lalu muncullah ide untuk menerjemahkan lirik lagu tersebut dalam Bahasa Tetun. 

"Hasilnya, lagu itu berjudul Karik Hau. Artinya sama dengan Jika Aku," tutur hitsmaker soundtrack sinetron era '90an itu.

Untuk penyanyi, ia menemukan remaja berbakat berusia 18 tahun. Namanya Fiorela Cepeda (Fio). 

BACA JUGA : Selamat Datang Timor Leste, Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN

"Bersama Fio dan beberapa kawan musisi lain, kami mengerjakan single tersebut. Kurang lebih memakan waktu empat bulan," katanya.

Dalam perkembangannya, lagu itu menuai respons positif dari masyarakat Timor Leste. Desy pun menyambut pencapaian itu dengan gembira. 

Desy Agustin, pencipta lagu -Desy Agustin-

Sumber: