Romo Satya, Pastor Katolik yang Jadi Anggota TNI-AL atas Dorongan Mendiang Uskup Surabaya
Potret Romo Bernardus Satyagraha yang kini menjadi perwira TNI-AL sekaligus pastor Katolik.-Paroki Santo Yakobus Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Sebelum Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono meninggal, ia punya cita-cita. Yakni bagaimana jika para imam di wilayah Keuskupan Surabaya ada yang berkarya menjadi prajurit TNI-AL. Cita-cita itu tercapai lewat Romo Bernardus Satyagraha.
Mendiang Mgr Sutikno memang punya visi. Para pastor seharusnya tidak hanya menjadi pelayan umat di gereja. Tetapi juga bisa di dalam institusi TNI dan Polri.
Karena kedekatannya dengan para romo di wilayah Keuskupan Surabaya, Mgr Sutikno bisa memilih calon yang tepat. Ia menunjuk Romo Bernardus Satyagraha. Seorang pastor muda. Baru ditahbiskan pada 2018.
Romo Satya, panggilan Bernardus Satyagraha, tentu merasakan tugas itu begitu berat. Butuh keahlian. Butuh kesiapan.
BACA JUGA : In Memoriam Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksnono, Mengenang Jiwa Penuh Semangat
BACA JUGA : Mengenang Uskup Surabaya yang Bersahaja, Penyuka Mobil Taft Kebo
Ia pun minta waktu untuk berpikir. Namun, Mgr Sutikno menyarankan agar pastor muda itu tidak terlalu berpikir. Romo Satya harus menerima tugas itu tanpa ragu. Sebagai bagian dan upaya mewujudkan visi pemimpin gereja tersebut. Betapa pun, uskup adalah atasan pastor. Dan seperti tentara, seorang imam pun harus selalu menerima tugas penggembalaan dengan tangan terbuka.
FOTO JENAZAH Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono di depan altar Gereja Katolik Hati Kudus Yesus-Harian Disway-
Romo Satya mempertimbangkan tugas itu selama kurang lebih enam bulan. Banyak yang harus dipersiapkannya. Mulai melepaskan tugas di Paroki hingga mengalihkan tugas sebagai Pastor Pembimbing Mahasiswa di lingkungan Keuskupan Surabaya. Tugas sebagai pembimbing mahasiswa tersebut akhirnya berpindah kepada Romo Ignasius Sadewo.
Setelah itu, Romo Satya masuk ke Sekolah Perwira Prajurit Matra Laut. Ia kuliah selama satu tahun. Hingga akhirnya dilantik sebagai perwira pada 30 Juli 2023. Kini, nama lengkapnya menjadi Romo Letda (KH) Bernardus Satyagraha Pr.
Saat pelantikan di Mabes TNI Cilangkap itu, Romo Satya mengundang Mgr Sutikno. Tetapi, mendiang Uskup Surabaya itu tidak bisa datang. Monsinyur sedang di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Katolik Vincentius a Paulo (RKZ).
Sesudah pelantikan, Romo Satya akhirnya berkesempatan menjenguk Uskup. Satu kalimat pendek muncul dari mendiang. ’’Saya bangga denganmu.”
Beberapa hari kemudian, Kamis, 10 Agustus 2023, Mgr Sutikno mengembuskan napas terakhir. Berangkat menuju keabadian…
Romo Satya tentu rindu dengan mendiang Mgr Sutikno. Terutama pada kehangatan dan perhatian sang uskup.
Menurut Romo Satya, gaya komunikasi Mgr Sutikno tetap sederhana. Meskipun ia adalah seorang uskup.
Romo Satya juga mengenang Mgr Sutikno sebagai pengayom yang tulus. Selalu menunjukkan kesetaraan dalam perlakuannya. Salah satu ajaran yang ditekankan oleh Mgr sutikno adalah belas kasih dan perhatian pada semua individu.
Selamat jalan, Monsinyur. Cita-citamu akhirnya tercapai... (Nathan Gunawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: