Pemanfaatan Negatif Teknologi Smart Home Menuai Kritik

Pemanfaatan Negatif Teknologi Smart Home Menuai Kritik

Pemanfaatan CCTV rumah tidak boleh disalahgunakan.-Pexels-

LONDON, HARIAN DISWAY – Parlemen Inggris minta agar pemerintah Inggris bertindak tegas terhadap penyalahgunaan teknologi perangkat rumah pintar. Misalnya, kamera pemantau keamanan atau sistem pengawas bayi.

 

Mereka bilang, peranti itu bisa menumbuhkan masalah di lingkup keluarga. Penyalahgunaannya adalah teknologi itu dipakai untuk mengawasi dan mengendalikan korban dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga.

 

Penggunaan teknologi perangkat rumah pintar diperkirakan akan terus berkembang di Inggris dalam beberapa tahun mendatang. Komite Bidang Budaya, Media, dan Olahraga memperkirakan bahwa pada tahun 2050, akan ada lebih dari 24 miliar perangkat online di seluruh dunia.

 

BACA JUGA : Perangkat Apa Saja yang Anda Perlukan untuk Membangun Rumah Pintar?

 

Sejak Mei 2022, Komite Budaya, Media, dan Olahraga telah menginisiasi penyelidikan untuk menggali manfaat dan risiko teknologi online. Termasuk asisten virtual dan perangkat pelacak aktivitas.

 

Pendapat itu bukan tanpa bukti. Komite itu menemukan bahwa banyak kekerasan rumah tangga di Inggris yang melibatkan unsur siber. Yakni dengan memanfaatkan kamera dan aplikasi untuk memonitor pergerakan korban.

 

Pelaku kekerasan menggunakan berbagai perangkat pintar. Misalnya, smart speakers, jam tangan pintar, pengawas bayi, bel pintu, bahkan akun Netflix. Semuanya dipakai untuk memantau pergerakan korban.

 

Komite telah menemukan bahwa perangkat rumah pintar dimanfaatkan oleh pelaku untuk memantau, melecehkan, memaksa, dan mengendalikan korban dengan mengumpulkan rekaman dan gambar.

 

Dame Caroline Dinenage, Ketua Komite Bidang Budaya, Media, dan Olahraga, mengungkapkan, "Meskipun popularitas teknologi terhubung telah memberikan manfaat tak terbantahkan, tetapi ada risiko nyata terhadap privasi dan keamanan seseorang.’’

 

BACA JUGA : Pelecehan Seks di Apartemen Direkam CCTV

 

Dia pun mengajak pemerintah bekerja sama. Caranya dengan menggandeng produsen teknologi untuk merespons penyalahgunaan yang bisa kian parah di masa depan.

 

Dame Caroline juga mengajak pihak kepolisian dan sistem peradilan pidana untuk lebih siap dalam menghadapi masalah tersebut. Sekaligus memberikan dukungan untuk para korban.

 

Komite tersebut merekomendasikan untuk memperkuat hak pengguna. Terutama anak-anak. Pemerintah dan produsen harus bisa mengelola data pribadi seseorang, membikin perjanjian hak pengguna yang transparan, serta program literasi digital. (Evita Fairuza Salsabila)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: