Kompetensi Soft Skill Lulusan Perguruan Tinggi

Kompetensi Soft Skill Lulusan Perguruan Tinggi

Ilustrasi wisudawan Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. --

Untuk dapat bersaing memperebutkan slot-slot yang tersedia dalam pasar kerja, harus diakui bukan hal yang mudah. Selain kompetensi akademik, indeks prestasi yang bagus dan prestasi lain yang membanggakan, yang tak kalah penting, sesungguhnya adalah kompetensi nonakademik. 

Seorang lulusan perguruan tinggi sebaik apa pun, jika kemudian tidak memiliki sikap sosial yang baik, bukan tidak mungkin ia akan kehilangan peluang untuk dapat diterima di pasar kerja yang diinginkan.

Selain semangat untuk terus bersedia belajar, untuk menambah posisi tawar dan kualitas lulusan, yang dibutuhkan sesungguhnya adalah kompetensi tambahan yang sifatnya nonakademik. 

Tidak hanya mengandalkan reputasi lembaga perguruan tinggi yang menjadi almamaternya atau sekadar mengandalkan capaian prestasi akademik, tetapi yang tak kalah penting juga bergantung pada sikap sosial, berbagai kemampuan soft skill, kemampuan leadership, kemampuan menjalin relasi sosial yang simpatik, dan lain sebagainya.

Seorang lulusan perguruan tinggi seyogianya tidak bersikap rendah diri, tetapi yang penting adalah bagaimana bersikap rendah hati. Dalam iklim persaingan yang makin ketat, harus diakui tidak jarang mahasiswa dan lulusan mengembangkan sikap dan semangat kompetisi yang kebablasan. 

Hanya karena ingin merebut prestasi, ada pula mahasiswa yang bersikap soliter, arogan, dan tidak memiliki kemampuan untuk membangun soliditas yang kuat dengan sesama. Kemampuan soft skill adalah kompetensi nonakademik yang penting, yang sayangnya sering dilupakan karena dianggap tidak penting. 

Seorang lulusan yang memiliki prestasi akademik luar biasa, cum laude, dan indeks prestasi kumulatifnya 4 sekali pun, tetapi ketika semasa kuliah tidak mengasah kemampuan soft skill dengan maksimal, mental pun tidak akan terasah dengan baik. 

Kompetensi soft skill adalah faktor yang menentukan apakah seorang mahasiswa atau lulusan dapat bertahan, berkembang, dan beradaptasi, baik dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. 

Seorang lulusan yang berhasil lolos dan diterima di perusahaan yang besar dan menjanjikan, tetapi jika selama bekerja ia tidak mampu berinteraksi dengan banyak orang dan tidak mampu bersosialisasi serta beradaptasi, jangan heran jika pelan-pelan mereka akan tersisih. 

Secara sederhana, soft skill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang yang hangat, kecerdasan sosial yang melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja. (*)

 


Budi Santoso, dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

 


Bagong Suyanto, dekan FISIP Universitas Airlangga

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: