Bayi Rangkuti Memang Tertukar
Ilustrasi bayi tertukar di Bogor. Bayi Rangkuti Galuh memang tertukar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Lucy: ”Ia (A) mengatakan merasa berterima kasih kepada keluarga yang telah membesarkannya. Juga, kepada orang tua kandungnya. Ia juga mengatakan tidak merasakan permusuhan, kebencian, atau kepahitan terhadap anak laki-laki yang bertukar tempat dengannya (B).”
Dilanjut: ”Ia bilang, ditujukan untuk orang yang tertukar (B), bahwa kita sama-sama korban dalam hal ini. Aku tidak bisa marah kepadanya (B).”
Ditilik dari usia A (saat 2013), harta dan kekuasaan sudah kurang berarti lagi. Maka, ia bersikap bijak.
Atau bisa juga begini: Betapa pun keras A marah, toh jalan hidup manusia tidak mungkin diputar ulang. Semua sudah berlalu, tidak akan kembali. Maka, yang berlalu biarkan pergi. Yang datang uang hasil gugatan itu.
Beberapa tahun setelah putusan pengadilan, koran Jepang Asahi Shimbun memberitakan, hubungan A dan B justru akrab. B kemudian banyak membantu A dalam beberapa hal. Mereka bagai saudara.
Kisah mengharukan itu tidak bakal terjadi pada Rangkuti Galuh, anak Siti Mauliah. Sebab, ia baru berusia setahun dan segera bertukar ortu. Tapi, ortu mereka yang galau. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: