Menyerahkan Diri, Donald Trump Tak Ditahan dengan Jaminan Rp 3 Miliar

Menyerahkan Diri, Donald Trump Tak Ditahan dengan Jaminan Rp 3 Miliar

Penjara Fulton County tempat Donald Trump menyerahkan diri.--

AMERIKA SERIKAT, DISWAY - Kasus Pemilu di Amerika Serikat yang menyeret nama Donald Trump sebagai terdakwa memasuki babak baru. Mantan Presiden AS itu sempat datang menyerahkan diri ke penjara Fulton County.

Begitu datang, Trump diperlakukan sama seperti terdakwa kasus kriminal lainnya. Ia sempat menjalani proses penahanan. Sebelum itu Trump menjalani pemeriksaan fisik.

Dikutip dari CNN, Trump ditahan bersama 18 terdakwa lainnya. Ia juga sempat menjalani pemeriksaan fisik. Tercatat ia memiliki tinggi 6 kaki 3 inci dan berat 215 pon (96 kilogram). Trump juga diidentifikasi memiliki mata biru dengan rambut pirang.

Sheriff Fulton County Pat Labat sempat mengatakan, perlakuan pada Donald Trump sama seperti 19 terdakwa lain dalam kasus subversi pemilu di Georgia.

"Ia akan menjalani proses yang sama seperti terdakwa kriminal lainnya. Termasuk pengambilan sidik jari dan pengambilan foto," ucapnya.

Dalam prosesnya kemudian pengacara Donald Trump menegosiasikan perjanjian agar tidak ditahan.

BACA JUGA:Trump Tetap Tak Mau Menyerah, Rayu Pendukungnya setelah Ada Kasus Terbaru

BACA JUGA:Mantan Anak Buah Donald Trump, Linda Yaccarino Gantikan Elon Musk Sebagai CEO Twitter

Pihak Trump kabarnya menyetujui jaminan sebesar 200 ribu dolar Amerika Serikat (setara Rp 3 miliar) dan persyaratan pembebasan lainnya. Termasuk tidak menggunakan media sosial untuk mengintimidasi terdakwa dan saksi dalam kasus tersebut.

Seperti diketahui, Donald Trump dan 18 orang lainnya didakwa melakukan upaya kriminal untuk ikut campur pemilihan presiden di Georgia.

Trump dituding melakukan konspirasi tindakan kriminal untuk membatalkan hasil pemilu 2020 di Georgia.

BACA JUGA:Stormy Daniels, Bintang Porno: Seks dengan Trump Paling Tak Menyenangkan

BACA JUGA:Jika Ditangkap, Trump ’’Ukir’’ Sejarah

Kasus ini bermula dari panggilan telepon 2 Januari 2021. Saat itu Trump mendesak pejabat tinggi urusan pemilu di Georgia, Brad Raffensperger agar menemukan surat suara yang cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: