Mengenal Misi Chandrayaan-3 yang Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan

Saat kabar bahwa pesawat India berhasil mendarat di bulan (land on the moon), Lavrov langsung bertanya. ’’Is it landing or mooning?’’ katanya. Memang, kata land dalam bahasa Inggris bisa berarti darat atau tanah yang merujuk pada bumi.

“You can say it’s over the moon. He’s over the moon,” jawab Jaishankar. Dalam bahasa Inggris, over the moon adalah sebuah idiom. Artinya, bahagia banget.

BACA JUGA:Sambut Peserta Latgab Super Garuda Shield, TNI Kendalikan Arus Logistik dan Alutsista

BACA JUGA:Polisi Beberkan Kronologi Kecelakaan Maut Karnaval HUT RI di Pacet, Mojokerto

’’Saya salut. Sangat-sangat impresif,’’ jawab Lavrov.

Nah, setelah wahana Vikram mendarat—atau membulan, hehe— ia mengeluarkan wahana lain. Yakni, rover atau penjelajah bernama Pragyan. Bentuknya adalah mobil kecil seberat 26 kilogram. Kecil sekali. Seperti mobil remote control.

Mobil enam roda itu dilengkapi peranti untuk mengambil dan meneliti sampel. Ialah yang akan berjalan-jalan di permukaan bulan tersebut.

Sesuai namanya, Chandrayaan-3 merupakan misi ketiga. Sebelumnya ada Chandrayaan-1 yang terbang pada 2008. Misi ini bertujuan untuk mengitari bulan dan meneliti permukaan serta potensi mineralnya. Chandrayaan-1 sukses. Bisa membuktikan bahwa bulan memiliki atmosfer pada siang hari.

Misi kedua, Chandrayaan-2, berangkat pada 2019. Tujuannya mendarat ke bulan. Tapi gagal. Wahana pendaratnya terempas.

Meski begitu, orbiter Chandrayaan-2 masih mengitari bulan sampai saat ini. Sehingga, bisa membantu lander Vikram. Gambar-gambar dari Chandrayaan-2 masih rutin dikirimkan ke bumi sehingga bisa dianalisis untuk misi Chandrayaan-3.

Belajar dari misi sebelumnya, Chandrayaan-3 mengubah areal pendaratan, kapasitas bahan bakar, dan struktur lander. Hasilnya: sukses…! (*)

 

Sumber: