Motif Culik-Bunuh, Tersangka Paspampres

Motif Culik-Bunuh, Tersangka Paspampres

Ilustrasi kasus kriminal bermotif bunuh-culik. Tersangka Paspampres pengawal wakil presiden.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Tunjangan istri 10 persen dari gaji pokok. Tunjangan anak (Riswandi punya satu anak, nama Mhd. Ghazi Alghaitsan Manik, lahir 14 Juli 2020). 

Tunjangan beras 18 kilogram sebulan. Untuk beras seharga Rp 8.047 per kilogram. Ada tambahan 10 kilogram beras per bulan untuk istri dan dua orang anak.

Ada tunjangan lauk pauk Rp 60.000 per hari. Ada tunjangan jika bertugas di perbatasan negara atau daerah terluar, semua diatur secara berjenjang sesuai pangkat dan golongan.

Take home pay Riswandi sekitar Rp 6,5 juta per bulan. Belum termasuk tunjangan tugas ke daerah-daerah.

Kasus itu viral dan di medsos tersebar identitas dan foto istri Riswandi. Namanya Evie Kurniati Risvie. Lulusan Universitas Indonesia jurusan keperawatan. Kini Evie bidan di sebuah rumah sakit. Keluarga Riswandi mukim di kompleks perumahan Paspampres, Gunung Putri, Bogor.

Dari segi pendapatan, keluarga Riswandi bukan tergolong ekonomi lemah. Tapi, mengapa minta tebusan Rp 50 juta (yang seandainya dibayar keluarga korban bakal dibagi tiga pelaku)?

Resepsi pernikahan Riswandi-Evie pada 18 November 2018. Lokasi resepsi di Aceh.

Ada faktor kebetulan dengan asal korban Imam. Tapi, sudah jelas, ditegaskan komandan Pomdam Jaya, bahwa antara tiga terduga pelaku dan korban tidak saling kenal. Motifnya uang.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah memerintahkan agar para tersangka disanksi tegas, jika terbukti menculik dan membunuh, yang berarti pembunuhan berencana.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono menyampaikan pernyataan panglima TNI kepada wartawan, Senin, 28 Agustus 2023. 

”Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat. Maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup.”

Maka, apa pun motif sesungguhnya perkara itu, penjelasan panglima TNI tersebut menutup aneka spekulasi yang sudah dan mungkin berkembang di masyarakat. Di zaman medsos sekarang, segala persoalan bisa terbuka ke publik. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: