Sensasi 1.000 Laga Klopp

Sensasi 1.000 Laga Klopp

Sekalipun tampil dengan sepuluh pemain, Liverpool justru berhasil menumbangkan tuan rumah Newcastle United di Stadion St James Park di Inggris Timur Laut. Kemenangan itu disebut-sebut Manajer Liverpool Jurgen Klopp sebagai sensasi seribu laga. Kartu merah-STU FORSTER/GETTY IMAGES-

”Dalam 1.000 pertandingan sebagai pelatih, saya TIDAK PERNAH mengalami yang seperti ini.” Jurgen Klopp mengatakan bahwa kebangkitan Liverpool di Newcastle ”lebih sulit daripada Barcelona” saat ia mengungkapkan apa yang ia katakan kepada para pemain di babak pertama.

==========

JURGEN KLOPP terheran-heran. Dalam 1.000 hari kapasitasnya sebagai pelatih, baru kali ia mengalami sensasi yang luar biasa. Rasanya bahkan jauh lebih emosional jika dibandingkan dengan sensasi saat Liverpool bertarung epik melawan Barcelona beberapa tahun silam.

Manajer asal Jerman itu mengemukakan, kemenangan comeback Liverpool dengan sepuluh pemain di Newcastle adalah salah satu kemenangan terbaik yang pernah ia raih sebagai seorang manajer. Pertandingan dramatis tersebut tidak seperti yang pernah ia alami dalam dua dekade melatih.

Saat mengumumkan line-up, Klopp tahu persis Darwin Nunez tidak senang duduk di bangku cadangan. Isyarat tidak suka itu terlihat dari ekspresi dan mata Nunez. ”Tetapi, saya senang. Dengan begitu, Nunez tampil seperti singa kelaparan,” sebut Jurgen Klopp, eks manajer klub Borussia Dortmund, Jerman, dalam gelaran konferensi pers di Newcastle, Minggu, 27 Agustus 2023, seperti dikutip The Times.

Darwin Nunez memang mencetak dua gol di menit-menit akhir dari bangku cadangan dalam kemenangan besar bagi Liverpool. Bayangkan, sejak babak pertama, Liverpool sudah harus bermain dengan sepuluh orang setelah kapten Virgil van Dijk dikeluarkan dari lapangan karena melakukan tekel terakhir terhadap Alexander Isak. Sudah begitu, Liverpool tertinggal satu gol yang dicetak Anthony Gordon.

Media massa Inggris melaporkan, sepanjang pertandingan Klop marah-marah. Selain menegur pemainnya, ia juga puluhan kali bersungut-sungut kepada wasit. Untungnya, laga berakhir happy ending untuk tim Merseyside merah. 

Menurut Klopp, sepertinya inilah laga terbaik sepanjang kariernya sebagai manajer. Laga itu lebih sulit dibandingkan pertandingan melawan Barcelona (ketika Liverpool membalikkan defisit 3-0 pada leg pertama di Liga Champions). Kata Klopp, itu momen sangat langka dan spesial. 

BACA JUGA:Roberto Mancini Latih Timnas Arab Saudi, Revolusi Green Falcons makin Ngeri

Masih kata Klopp, laga tersebut bisa jadi referensi sosial tatkala klub bisa bercerita kepada anak cucunya di kemudian hari. Seusai kartu merah Van Dijk, Klopp terus-menerus berdoa agar jangan sampai Trent Alexander-Arnold mendapat kartu kuning lagi. Kalau itu yang terjadi, bisa-bisa The Reds harus bermain dengan sembilan orang. Kalau sudah begitu, harapan sudah pasti pupus.

Eks pelatih Mainz itu juga memberikan apresiasi khusus kepada pengukir brace atau pencetak dua gol, Darwin Nunez. Klopp mengaku sangat antisias karena Nunez berhasil membuktikan bahwa manajer salah atas kelalaiannya. ”Saat ia masuk, saya hanya memintanya berusaha keras demi tim,” sebut manajer tinggi besar itu.

Klopp mengatakan, setiap pemain tentu ingin menjadi starter. Masalahnya, tentu tidak mungkin ia menurunkan 12 pemain. Jadi, katanya, harus ada stabilitas. Harus ada statistik yang menunjukkan bahwa pemain yang satu harus mendapatkan kesempatan pertama daripada pemain yang lain. Barangkali perlu diciptakan cara baru alam bermain sepak bola sehingga Nunez dapat menjadi bagian penting dalam hal itu. 

Terhadap situasinya yang membuat ia mrah-marah terus sepanjang pertandngan, kata Klopp, itu dilakukan karena tidak suka terhadap pengusiran Van Dijk. ”Saya tidak berpikir itu adalah kartu merah. Hampir tidak ada kontak, tetapi apa yang bisa saya katakan. Keputusan sudah dibuat dan saya tidak bisa mengubahnya. Apakah saya akan bersiul dalam permainan latihan? Jelas tidak. Tapi, ada alasan mengapa saya bukan wasit!’’ ucap Klopp. 

Di kubu seberang, pelatih Newcastle Eddie Howe menyesalkan timnya yang tidak bisa memanfaatkan laga setelah lawan bermain dengan sepuluh orang. Ia mengatakan, tugasnya sebagai manajer adalah memenangkan setiap pertandingan. Saya harus memenangkan segalanya. Apalagi, kami bermain di kandang sendiri,” ujar pelatih The Magpies, julukan Newcastle United. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: