Kreatif, UGM Berhasil Ubah Kotoran Kambing Menjadi Briket

Kreatif, UGM Berhasil Ubah Kotoran Kambing Menjadi Briket

ilustrasi briket pengganti arang.-Istimewa-

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menciptakan inovasi baru yang ramah lingkungan. Pembuatan briket berbahan kotoran kambing

Tim TTG UGM juga berhasil menggembangkan pupuk organik dari kotoran kambing dengan percepatan fermentasi lima hari. 

Inovasi ini dilakukan sebagai upaya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Dari kedua inovasi yang dikembangkan, pengembangan briket arang dari kotoran kambing yang mencuri perhatian. 

BACA JUGA:Ujian Politik Muhaimin Untuk Yakinkan Warga NU Agar Memilih Anies Baswedan

BACA JUGA:Tanpa Pacaran, Anies-Muhaimin Deklarasi Sabtu Siang di Hotel Majapahit

Mokhammad Fajar Pradipta M.Eng, penanggung jawab tim program pengabdian TTG UGM menuturkan, inovasi briket arang berbasis kotoran kambing merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Dalam sebuah pernyataan ia mengatakan, “pengembangan briket arang berbasis kotoran kambing bukan hanya sekedar inovasi, tetapi juga merupakan langkah nyata mendukung lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan limbah organik. Kami berharap solusi ini dapat menjadi model inspiratif bagi komunitas lain untuk mengadopsi praktik berkelanjutan.”

Tim TTG UGM juga berkolaborasi bersama dengan tim Laboratorium Kimia Fisik yang mengadakan pengabdian masyarakat yang berjudul “Briket Arang Berbasis Kotoran Kambing di CV Berkat Ilahi Farm, Yogyakarta”. Kedua tim menjalankan kunjungan pada tanggal 27 Agustus 2023. 

BACA JUGA:Eks Liverpool, Wijnaldum Merapat ke Al-Ettifaq: Reuni dengan Henderson dan Gerrard

BACA JUGA:Duet Anies-Muhaimin Mencuat, SBY Sebut Ada Musang Berbulu Domba

Kotoran kambing adalah sumber limbah organik yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Setelah melewati beberapa proses pengolahan, benda yang tampak menjijikan ini dapat diubah menjadi bernilai guna seperti bahan pokok briket.

Tidak hanya mengurangi masalah pencemaran lingkungan, inovasi ini juga dinilai berdampak mengurangi penebangan pohon untuk kayu bakar. Di samping itu, briket arang juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Terutama untuk peternak kambing. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: