Indonesia Amankan Kontrak Layanan Haji dengan Arab Saudi Sampai 2027

Indonesia Amankan Kontrak Layanan Haji dengan Arab Saudi Sampai 2027

Baru! Kontrak Layanan Haji Diperpanjang hingga Tiga Tahun!-Kemenag RI-

HARIAN DISWAY - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Haji (Wamenhaj) Arab Saudi pada Minggu, 30 Juni 2024).

Salah satu pembahasan dalam rapat itu ialah seputar perpanjangan kontrak layanan ibadah haji untuk tahun yang akan datang.

Sebelumnya, diketahui bahwa kontrak pelayanan ibadah haji umumnya hanya berlaku satu tahun. Akan tetapi, dari pertemuan yang sudah dilakukan pihak PPIH kemarin, ada kemungkinan kontrak itu diperpanjang menjadi tiga tahun.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak. Selain Delegasi PPIH yang dipimpin oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latif, ada juga Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid dan Direktur Pengelolaan Dana Haji Ramadan Harisman.

Tak terkecuali, hadir pula Konsul Haji pada Konsulat Jenderal RI Nasarullah Jasam. Rapat tersebut dilakukan bersama Wamenhaj Haji Saudi Abdul Fattah Masyath di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Makkah.

Melalui perpanjangan kontrak layanan haji khususnya saat di Masya’ir, Hilman menilai bahwa Kerajaan Arab Saudi mengupayakan supaya para misi haji dapat melakukan persiapan haji untuk tahun depan lebih awal, termasuk bagi negara Indonesia.

BACA JUGA:Sepuluh Hari Pertama Fase Pemulangan Jemaah Haji, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Tiba di Tanah Air

BACA JUGA:Jemaah Haji Wafat Hingga Akhir Juni Capai 324 Orang, Jumlah Jemaah Sakit Pasca Armuzna Menurun

Hal tersebut akan diupayakan dengan dukungan dari layanan kontrak yang diperpanjang ini karena persiapan fasilitas dapat dilakukan dalam jangka tiga tahun.

Ini tentunya diharapkan dapat menghasilkan persiapan yang lebih matang untuk tahun depan.

“Dengan kontrak jangka panjang, maka waktunya menjadi lebih cukup untuk mempersiapkan layanan secara lebih baik. Ada kepastian penggunaan, ada kepastian kerja sama, dan ini nanti kita jajaki bersama ke depan,” papar Hilman.

Salah satu layanan yang dibahas melalui pertemuan itu adalah seputar kepastian adanya tempat bagi jamaah saat mereka di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Para tokoh yang hadir juga membahas perihal beberapa rencana baru yang dinilai dapat diaplikasikan, dikembangkan, maupun dikuatkan lagi bagi para misi haji.

“Dari hasil diskusi, nampaknya akan ada beberapa perkembangan yang saat ini mereka masih rumuskan untuk penyelenggaraan haji yang akan datang, baik reguler maupun haji khusus. Ini akan terus kita update ke depan,” terang Hilman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenag ri