Jemaah Haji Wafat Hingga Akhir Juni Capai 324 Orang, Jumlah Jemaah Sakit Pasca Armuzna Menurun

Jemaah Haji Wafat Hingga Akhir Juni Capai 324 Orang, Jumlah Jemaah Sakit Pasca Armuzna Menurun

Petugas merawat Jemaah Haji yang sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, jemaah haji yang sakit tahun ini mengalami penurunan -Kemenag-

HARIAN DISWAY - Fase pemulangan Jemaah Haji Indonesia dari tanah suci masih berlangsung hingga 22 Juli mendatang. Berdasarkan laporan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Kemenag, sudah total 58.894 orang Jemaah Haji yang diterbangkan ke tanah air. 

Jumlah tersebut beradasarkan data per tanggal 29 Juni 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Meliputi jemaah haji maupun petugas yang  tergabung dalam 149 kelompok terbang.

Data terbaru juga menunjukkan bahwa Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.15 WIB berjumlah 324 orang. 

BACA JUGA:Seribu Orang Jemaah Haji Wafat Akibat Panas Ekstrem, 80 Persen Haji Ilegal

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, pasca Armuzna jumlah jemaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya. 

“Kebijakan murur pada pergerakan jemaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah, lalu Mina (Armuza) tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. 

Skema murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina. 

BACA JUGA:Cegah Kematian Jemaah Dalam Jumlah Besar, Pakar Dorong Arab Saudi Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan

Murur dikhususkan bagi para jemaah lansia dan risiko tinggi (risti) untuk menjaga keselamatan dan nyawa. Selain menurunnya jemaah sakit pasca Armuzna di KKHI, Widi menyampaikan, tahun ini, jumlah jemaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang. 

“Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jemaah, untuk membawa jemaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jemaah yang harus berbaring,” katanya.  

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jemaah haji untuk tidak memasukkan air Zamzam dalam berbagai kemasan ke dalam tas koper. 

“Air Zamzam termasuk barang yang dilarang aturan penerbangan untuk dimasukkan ke dalam koper bagasi,” ujarnya. 

“Jika terindikasi ada, koper bagasi tersebut akan dibongkar petugas dan air Zamzam dikeluarkan. Air Zamzam sangat mudah terdeteksi di X-Ray, meski dikemas dalam bentuk apapun,” tandas dia.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: