Tiga Bangunan Ambruk di Kapasari Surabaya, Diduga Terdampak Proyek Box Culvert
Bangunan yang rubuh di Kapasari-Pace Morris - Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tiga bangunan tempat usaha di Jalan Kapasari, Kecamatan Genteng, Surabaya, rubuh, Selasa dini hari, 5 September 2023.
Bangunan yang ambruk berada tepat di depan proyek pemasangan box culvert.
Tiga bangunan itu digunakan sebagai toko onderdil sepeda motor yang dimiliki oleh delapan orang. Satu di antaranya adalah rumah tinggal.
Naimah satu dari delapan pemilik bangun menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 00.00 WIB. Namun sejak pukul 22.00 WIB, Naimah dan Solikin suaminya sudah merasa bangunan akan rubuh.
Pemilik bangunan yang rubuh mengumpulkan barang-barangnya dari reruntuhan-Pace Morris-
Saat itu posisi excavator berada tepat di depan toko sekaligus tempat tinggalnya itu. Aktivitas excavator menyebabkan getaran yang cukup kuat.
“Lumayan lama. Moro-moro (tiba-tiba) langsung ambruk. Kepala saya ketindihan salon (pengeras suara). Posisi kamar saya ada seng, jadi kayu besar masuk, patah. (Ukuran kamar saya) lebar dua meter, panjang 2,5 meter,” ungkap Naimah, Selasa siang.
Saat kejadian Naimah dan suaminya belum tidur. Mereka pun langsung merangkak keluar rumah.
“Toko sebelah kosong. Saya enggak apa-apa, cuma benjol di kepala. Suami (Solikin), juga enggak apa-apa,” kenang Naimah.
Kini, perempuan yang sudah menempati bangunan tersebut selama 16 tahun harus mengungsi sementara waktu.
BACA JUGA:Tangis Haru di Ujung Sengketa SMK Prapanca 2 Surabaya: Terima Kasih Pak Kapolres
BACA JUGA:Proyek JLLB Diambil Alih Kementerian PUPR, Pemkot Surabaya Diminta Bebaskan Lahan
Hal senada diungkap oleh Abdul Rosyid paman Naimah. Rosyid menduga, saat pengerjaan box culvert alat berat (excavator) mengenai atap kayu bangunan.
“Sebulan lalu sudah diberitahu sama proyek kalau atap yang maju disuruh bongkar, sudah saya bongkar. Tapi masih ada kayu kan sedikit itu,” papar Rosyid.
Namun, dugaan Rosyid itu dibantah oleh pihak kontraktor yang mengerjakan proyek box culvert milik Pemkot Surabaya itu.
Pengawas proyek Febri menegaskan, excavator sama sekali tidak menyentuh rumah atap rumah Naimah.
“Saya di lokasi tadi malam. Gak ada nyentuh bego (alat berat) ke bangunan atau atap. Mungkin (ambruk karena) kena getarannya. Karena bawah bangunan gak ada pondasi, cuma bata langsung. Pengerjaan mulai depan rumah yang belum ditutup (box culvert),” jelasnya.
Dari pantauan Harian Disway di lokasi, pemilik bangunan saat ini masih mengeluarkan barang-barang dagangannya dari reruntuhan bangunan.
Kelurahan Kapasari juga sudah memediasi warga yang menjadi korban, dengan pihak kontraktor. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: