Cheng Yu Pilihan Co-Founder & CEO Komunal Hendry Lieviant: Ji Suo Bu Yu, Wu Shi Yu Ren

KALAU kata Xun Kuang 荀况, filsuf konfusianisme yang hidup di Zaman Negara-negara Berperang (c. 475–221 SM), sifat asli manusia adalah jahat. 

Sebagaimana dinyatakannya dalam bab 23 kitab Xunzi (荀子), "人之性恶，其善者伪也。今人之性，生而有好利焉，顺是" (rén zhī xìng è, qí shàn zhě wěi yě, jīn rén zhī xìng, shēng ér yǒu hào lì yān, shùn shì).

Terjemahan bebasnya kira-kira: "Watak manusia itu jahat, dan perilakunya yang baik itu palsu. Watak manusia zaman sekarang, sudah memiliki kepentingannya sendiri-sendiri sejak dilahirkan. Ya memang begitulah!"

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Co-Founder Komunal Rico Tedyono: Fu Wei Ji Kun

Bila benar demikian, maka tak heran jika tidak sedikit manusia yang egois dan mau menangnya sendiri. Misalnya, ketika orang lain berbuat salah kepada dirinya, mengultimatum orang lain untuk cepat-cepat meminta maaf. Namun, ketika dirinya berbuat salah kepada orang lain, alih-alih meminta maaf, yang ada justru menuntut orang lain untuk memaafkannya tanpa syarat. 

Padahal, Konfusius mewanti-wanti kita untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Dalam bab 12 kitab Lunyu (论语), filsuf pendahulu Xun Kuang ini mewanti-wanti, "己所不欲, 勿施于人" (jǐ suǒ bù yù, wù shī yú rén): apa yang tidak engkau kehendaki orang lain lakukan pada dirimu, jangan engkau lakukan pada orang lain.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Presiden Indonesia Global Compact Network Y. W. Junardy: Bai Nian Shu Ren

Sebagai contoh, kalau kita tidak terima di-bully, maka jangan pernah mem-bully. Kita mesti memperlakukan orang lain dengan baik bila kita ingin diperlakukan baik pula oleh orang lain. "Treat others like you want others to treat you," ujar Hendry Lieviant, co-founder & CEO Komunal. 

Mungkin karena berprinsip tepo seliro dan nguwongke uwong itulah, Hendry bisa membawa Komunal –sebagai perusahaan fintech pertama yang menyediakan jasa neo-rural bank di Indonesia– berkembang pesat di tengah kian sengitnya persaingan. (*)

 

Sumber: