Delapan Jenderal Disematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Atas KRI Alugoro-405

Delapan Jenderal Disematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Atas KRI Alugoro-405

Laksamana TNI Muhammad Ali (kiri) saat menyematkan melantik para jenderal sebagai warga kehormatan satuan kapal selam, Selasa, 12 Septemeber 2023.-Penerangan Koarmada II-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Delapan jenderal disematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana. Pemberian itu dilaksanakan bertepatan HUT ke-64 satuan kapal selam TNI Angkatan Laut. Penyematannya dilaksanakan di KRI Alugoro-405.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang memimpin kegiatan tersebut. Usai penyematan, dilaksanakan upacara peringatan hari jadi satuan tersebut di Dermaga Ujung Madura, Pangkalan Koarmada II, Selasa, 12 September 2023.

Jenderal yang mendapatkan brevet kehormatan Hiu Kencana itu antara lain: Panglima Koarmada RI Laksdya TNI Heru Kusmanto, Danpushidrosal Laksdya TNI Nurhidayat, Dankodiklatal Letjen TNI (Mar) Suhartono, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma.

Ada juga Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas Laksda TNI Maman Firmansyah, Pangkoarmada I Laksda TNI Achmad Wibisono, Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, dan Pangkoarmada III Laksda TNI Rachmad Jayadi.

BACA JUGA: Hari Jadi ke-78: Kapal TNI-AL Masih Kurang

Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, semua yang mendapatkan brevet kehormatan itu pernah menjadi panglima armada. Serta ada kaitannya dengan pendidikan dan pelatihan satuan kapal selam. Juga dalam pembinaan pengawakan awak kapal selam yang ada di Koarmada II ini.

“Pelaksanaannya berjalan lancar dan aman. Kurang lebih pelaksanaannya memakan waktu satu jam. Dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada para prajurit pengawak kapal selam prajurit hiu kencana. Sehingga lebih semangat dalam melaksanakan tugas. Kedepan lebih profesional lagi,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali.

Jenderal bintang epat itu mengaku, saat ini TNI AL masih butuh penambahan kapal selam. Saat ini, TNI AL hanya memiliki empat unit kapal selam. Padahal menurutnya, idealnya mereka harus memiliki minimal 12 kapal selam.

Namun ia mengakui, jika saat ini Kementerian Pertahanan berencana melengkapi kebutuhan tersebut. Akan melakukan pembelian unit kapal selam baru. Termasuk akan melakukan transfer of technology (TOT). Sehingga, Indonesia bisa memproduksi sendiri kapal selam.

BACA JUGA: Profil Fregat Arrowhead Calon Armada Laut TNI AL: Peran, Tenaga Penggerak, Sampai Sistem Persenjataan

“Jadi kedepan masih dipilih calon pengadaan kapal selam. Dengan TOT ini, diharapkan kita bisa buat kapal selam sendiri. 12 kapal selam itu minimum ya. Kalau kondisi ekonomi kita membaik mungkin bisa lebih. Idealnya sebenarnya tiga kali lipat angka itu," katanya lagi.

Julukan Hiu Kencana merupakan sebutan untuk satuan Kapal Selam yang merupakan bagian dari TNI AL. Satuan ini berada di bawah Komando Armada II. Dengan motto “Wira Ananta Rudira” yang bermakna Tabah Sampai Akhir.

Brevet Hiu Kencana merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik serta teknik peperangan di bawah permukaan laut.

Satuan yang berdiri pada 12 September 1959 ini, akan memberikan brevet kehormatan kepada putra bangsa yang dinilai berjasa dalam mendukung pembinaan kapal selam. Kapal ini sebagai salah satu senjata strategis dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

BACA JUGA: Kemampuan Fregat Arrowhead yang Bakal Perkuat Armada TNI AL

Tradisi tersebut hingga saat ini masih dipertahankan. Telah banyak tokoh yang menjadi warga kehormatan satuan ini.

Tradisi pengangkatan sebagai warga kehormatan kapal selam bahkan sudah dilaksanakan ketika usianya belum sampai dua bulan. Tepatnya 21 Desember 1959. Pertama kalinya satuan ini mengukuhkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI A.H. Nasution.

Namun sebelum menerima brevet kehormatan Hiu Kencana, terlebih dahulu harus melakukan penyelaman bersama kapal selam. Peran berlayar dan bertempur di kapal selam. Serta menyaksikan langsung kapal selamberoperasi.

Diantaranya mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop. Serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam. Seperti alat deteksi dan navigasi lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: