Keputusan PKS untuk Terima Muhaimin Ditentukan 15 September

Keputusan PKS untuk Terima Muhaimin Ditentukan 15 September

Sambutan hangat Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) kepada Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar di kantot DPP PKS di Jakarta, 12 September 2023.-DPP PKS-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa dibilang 90 persen menerima Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Yakni sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) yang diusung mereka: Anies Baswedan.

Sisanya, tinggal menunggu keputusan Majelis Syuro PKS yang digelar pada Jumat, 15 September 2023 nanti. Ini setelah Anies beserta rombongan Partai Nasional Demokrat (NasDem) membawa Cak Imin–sapaan akrab Muhaimin Iskandar–ke markas DPP PKS di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 12 September 2023.

Rombongan diterima dengan baik. Bahkan seluruh kader PKS menyanyikan bersama lagu yang populer di kalangan NU, yakni Ya Lal Wathon. Namun, pada kesempatan ini, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen.

"Saya ingin menyampaikan pesan dari ketua umum partai NasDem. Beliau berharap nama koalisi tidak berubah," ujar Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali dalam sambutannya. Artinya, tetap menggunakan nama koalisi yang lama: Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

BACA JUGA:Muhaimin Berpotensi Sumbang 13 Juta Suara untuk Anies

Ali pun ikut memperkenalkan Cak Imin ke jajaran PKS. Ia berharap kunjungan hari ini membuat PKS lebih mengenal calon wakil presiden yang diusung NasDem dan PKB itu. Bahwa Cak Imin sosok yang paling cocok dengan Anies.

Anies pun demikian. Berharap kehadirannya bersama Cak Imin menjadi awal baik untuk koalisi tiga partai itu. Untuk itu, mantan gubernur DKI Jakarta ini perlu mengenalkan pasangannya ke PKS.

Untuk nama koalisi, Anies menegaskan tak ada perubahan, tetap menggunakan unsur "perubahan" . Meski ia tak menutup kemungkinan bakal ada pembahasan khusus. "Kan sebenarnya tetap namanya koalisi perubahan. Nanti tentu kita bahas," katanya.

Secara prinsip, tak ada perubahan dalam nama koalisi pendukungnya. Kata perubahan bagi Anies menjadi kata kunci dalam koalisinya menjelang Pilpres 2024.

Di sisi lain, Cak Imin memastikan PKB dan PKS saat ini di satu koalisi yang sama. Bahkan tak pernah mengedepankan politik identitas. Itu bisa dibuktikan riwayat kedua partai selama di DPR.

BACA JUGA:PKS Tak Ikut Deklarasi Anies-Muhaimin, Dahlan Iskan: Bisa Jadi Taktik

Cak Imin menilai baik PKB dan PKS memang memiliki identitas masing-masing. Namun, ia meyakini keduanya tidak akan memakai politik identitas. "Jadi kita punya identitas masing-masing, identitas saya dari Jawa Timur, Pak Syaikhu dari Jawa Barat. KTP nya sama-sama Jakarta barangkali. Itu identitas kita," ujarnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung hangat. Bahkan makin memiliki chemistry yang erat. Hal itu akan disampaikannya ke Majelis Syuro PKS.

"Saya tegaskan bahwa silaturahim ini luar biasa penuh hal positif. Yang terjadi di ruangan ini insyaallah kita sampaikan ke musyawarah Majelis Syuro dalam waktu dekat," kata Syaikhu. Ia berharap apa yang digambarkan betul-betul sesuai dengan harapan dari koalisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: