Luka Lama: SBY vs Megawati
IIlustrasi luka lama: SBY vs Megawati.- Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pertanyaan itu berkisar saat SBY menjadi menko polkam di era pemerintahan Megawati. Jelang pilpres 2004.
BACA JUGA:Ujung Jabatan Wakil Rakyat
BACA JUGA:Militer dan Sipil
Pertama, apakah benar SBY pernah mengatakan bahwa dirinya sudah di comberan, kemudian diangkat jadi orang oleh Megawati.
Kedua, menjelang Pilpres 2004, Mega pernah bertanya apakah SBY mau jadi capres atau cawapres. Yang tidak dijawab.
Ketiga, apakah SBY membuat parpol saat menjadi menterinya Mega.
Keempat, Mega juga pernah bertanya, apakah SBY bersedia menjadi cawapresnya.
Kelima, apakah benar SBY tidak diundang dalam rapat kabinet saat itu.
Lima pertanyaan tersebut bukan kali ini saja diajukan. Panda pernah bertanya langsung saat SBY masih menjadi presiden. SBY tak pernah memberikan jawaban.
BACA JUGA:Parade Jenderal
BACA JUGA:Netralitas Jokowi
Apakah SBY akan menjawabnya sekarang?
Menurut penulis, SBY tak akan pernah menjawab pertanyaan itu. Mengiyakan pertanyaan tersebut sama artinya dengan memancing opini yang memosisikan SBY telah melakukan sikap tidak fair. Bahkan, bisa jadi ada pihak yang membangun opini cap pengkhianat.
Saat itu SBY dipercaya Mega sebagai menko polkam. Hubungan keduanya menjadi tegang karena ada gelagat SBY akan maju sebagai capres untuk melawan Megawati. Suami Mega, Taufik Kiemas, sempat memojokkan SBY sebagai jenderal kekanak-kanakan. Serangan itu justru membuat SBY makin di atas angin.
Dan benar, SBY maju capres bersama Jusuf Kalla. SBY diusung Demokrat, partai yang memang disiapkannya. Mega pun harus menerima kekalahan dari bekas anak buahnya. Drama politik itulah yang membuat hubungan keduanya membeku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: