Parade Jenderal

Parade Jenderal

Ilustrasi para jenderal di pusaran Pilpres 2024. --

PARA jenderal mulai berkubu. Berkotak mendukung capres masing-masing. Masihkah para pensiunan itu bertaring?

Jenderal-jenderal pendukung Anies Baswedan baru saja show of force pada 6 Juli 2023. Hanya berselang empat hari, para jenderal pro-Ganjar Pranowo langsung mengumumkan akan ada konsolidasi di akhir bulan ini.

Kubu Ganjar pun mengumumkan nama-nama jenderal yang berada di barisannya. Termasuk panglima TNI yang baru saja pensiun, Jenderal Andika Perkasa. Ada mantan KSAL Laksamana Bernard Kent Sondakh, mantan KSAU Marsekal Agus Supriatna, dan mantan Kapolri Jenderal Dai Bachtiar. Tentu semuanya purnawirawan. 

Nama-nama itu diumumkan Mayjen (pur) T.B. Hasanuddin, pensiunan TNI yang kini menjadi kader PDIP. Pro-Ganjar itu menamakan diri Relawan Gapura Nusantara.

Kubu Anies yang menamakan diri FP3 (Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI/Polri untuk Perubahan) dipimpin Letjen Ediwan Prabowo, mantan Sekjen Kemenhan dan Pangdam V/Brawijaya.  Juga, hadir mantan Dansesko AL Laksdya Deddy Muhibah dan Marsdya M. Syaugi yang dulu kepala Basarnas. Ada 170 purnawirawan perwira tinggi yang berada di belakang Anies.

Di kubu FP3, tak terlihat nama-nama yang pernah memegang jabatan strategis seperti panglima TNI, kepala Polri, atau kepala staf angkatan. Namun, jangan keliru, belum semua jenderal kubu Anies keluar. 

Bila Koalisi Perubahan (Nasdem, Demokrat, dan PKS) tetap solid, tentu jenderal-jenderal pendukung setia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan turun tangan. Termasuk mantan Panglima TNI Marsekal Joko Suyanto. SBY sendiri juga jenderal. Walaupun tak pernah menjabat panglima TNI, ia pernah menjabat panglima tertinggi TNI selama sepuluh tahun. 

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo selama ini juga dikenal dekat dengan kubu Anies. Sejumlah media menyebut Gatot masuk radar kandidat cawapres kubu Anies.

Bagaimana kubu Prabowo? Prabowo sendiri juga jenderal mantan Danjen Kopassus. Walaupun jenderal kubu Prabowo belum deklarasi, orang sudah tau, sejumlah nama dekat dengan Prabowo seperti Letjen Sjafrie Sjamsoeddin dan mantan Kasum Letjen Suryo Prabowo. 

Sekarang yang masih samar-samar sikapnya ialah para jenderal pendukung Jokowi. Mereka belum mengambil posisi yang jelas. Seiring dengan sikap Jokowi sendiri yang berayun antara Prabowo dan Ganjar.

Pendukung Jokowi sejumlah senior yang berpengaruh. Misalnya, Luhut Pandjaitan, Wiranto, Agum Gumelar, dan A.M. Hendropriyono. Juga, ada mantan Panglima TNI Moeldoko dan mantan Wakil Panglima TNI Fachrul Razi.

Luhut, misalnya, membentuk organisasi Bravo 5 untuk memenangkan Jokowi dua kali pilpres. Bravo 5 itu beranggota para purnawirawan jenderal. Operasi lapangan tim yang berandil memenangkan Jokowi tersebut dipimpin Jenderal Fachrul Razi. 

Kala itu jenderal-jenderal seperti Luhut, Agum, Hendro, dan Moeldoko berhadap-hadapan dengan para jenderal yang mendukung Prabowo. Fachrul Razi mengakui, Bravo 5 dibentuk untuk mendukung Jokowi sekaligus  menegaskan tak semua jenderal berada di belakang Prabowo.

Para jenderal itu, walaupun sudah pensiun, masih berpengaruh. Sebab, mereka memiliki jaringan yang dibangun saat masih menjabat. Sebagai jenderal, mereka pernah mempunyai anak buah. Pengalaman militer mereka  juga membuatnya menjadi ahli strategi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: