Diskusi Pembangunan Pusat Kebudayaan: IKN Harus Tonjolkan Keberagaman Bangsa

Diskusi Pembangunan Pusat Kebudayaan: IKN Harus Tonjolkan Keberagaman Bangsa

Diskusi para seniman, akademisi, dan rektor perguruan tinggi seni yang membahas sisi budaya Ibu Kota Nusantara.-Julian Romadhon-Harian Disway-

MULA-mula hutan. Pohon-pohon menjulang. Belasan penari laki dan perempuan keluar dari semak-semak. Lari-lari kecil menuju latar Monumen Titik Nol Nusantara.

Diiringi musik etnik. Pakaian mereka beragam. Mengenakan pakaian adat dari sejumlah suku. Ada Dayak, Kutai, Melayu, Jawa, dan Bugis. Lengkap dengan pernik-perniknya.

Musik dan tariannya terasa klop sekali. Sayang, cuma bisa disaksikan lewat video. Durasinya pun cuma 11 menit.

"Ini yang kami presentasikan ke Pak Jokowi di Istana Merdeka bulan lalu," ujar budayawan kondang Butet Kartaredjasa saat ditemui usai Diskusi Kelompok Terpumpun Seni dan Budaya Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) di Hotel Vassa, Surabaya, Jumat, 8 September 2023.

BACA JUGA:Butet Kartaredjasa Persembahkan Tari Nusantara Etam untuk Nusantara

Video Tari Etam Nusantara itu ditampilkan di hadapan pejabat Otorita IKN, seniman, dan rektor kampus seni. Semuanya terkesima. Terang saja, ide koreografinya memang dari Butet. 

Seluruh penarinya pun dari Padepokan Seni Bagong Kussudiardja milik mendiang ayahnya yang legendaris itu. Pula musiknya, digarap oleh seniman Kua Etnika milik mendiang adiknya, Djaduk Ferianto.

Kata Butet, Tari Etam Nusantara itu mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo. Bahkan disetujui untuk ditampilkan di IKN pada tahun depan. "Beliau merasa cocok dengan idenya. Tarian ini memang ingin menampilkan keberagaman Nusantara," tandas pemilik nama asli Bambang Ekalaya itu.

Ini berawal dari usul Butet kepada Jokowi. Bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur jangan sampai sekadar fisik atau infrastruktur. Tetapi butuh diiringi dengan pembangunan kebudayaan.

Sebab, yang menghuni di sana kelak juga manusia-manusia. Mereka butuh seni dan budaya. Sebagaimana ibu kota DKI Jakarta yang punya akar kebudayaan sendiri.

Dari ide itulah, IKN harus menjadi pusat kebudayaan. Mencerminkan kebesaran bangsa Indonesia yang amat beragam. Sebagai upaya yang terus-menerus untuk menjadi Indonesia.

"Karena sampai kapan pun nggak akan final. Kita semua terus belajar menjadi Indonesia," terangnya. Nah, forum diskusi itulah yang memicu munculnya ide-ide baru. Menciptakan konsep pusat kebudayaan IKN.

Tari Etam Nusantara diharapkan bisa menjadi pemantik. Semacam bibit untuk tumbuhnya ekosistem kebudayaan di IKN. Tentu dengan latar belakang etnis dan budaya yang berbeda dan saling berinteraksi satu sama lain.


Butet Kartaredjasa, pencipta tari Etam Nusantara, berbincang dengan Harian Disway.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Rencananya, pusat kebudayaan IKN itu akan diisi oleh berbagai macam hal. Mulai pendirian sanggar, padepokan, sekolah, hingga kampus seni. Itu diamini oleh Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: