Drama Pembunuhan Anak Pungut di Musi Banyuasin

Drama Pembunuhan Anak Pungut di Musi Banyuasin

Ilustrasi drama pembunuhan anak pungut di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:ODGJ Dibunuh Anak-Remaja Diduga Gila

BACA JUGA:Jangan Sampai Anda Dibunuh

Langsung, mereka digelandang ke Mapolres Musi Banyuasin untuk pemeriksaan lanjut. Polisi berusaha mengungkap motifnya. Namun, jawaban suami-istri itu berbelit. Mereka saling lempar tanggung jawab. Malah, mereka saling tuduh bahwa selama ini mereka menyiksa Indah.

Diinterogasi lanjut, Purnomo menjawab, ”Saya kesal karena anak itu rewel terus. Merepotkan kami. Lalu, kami bingung.”

Didesak polisi lebih dalam, Purnomo mengatakan, dirinya sudah bosan merawat Indah. Jawaban itu juga tidak logis. Pasalnya, Indah baru empat bulan dipungut. Mereka menjawab tidak tahu orang tua kandung Indah.

BACA JUGA:Afan Bunuh Anak Cocok dengan Teori Filicide

BACA JUGA:Rina Dibunuh Tukang Kerupuk

AKP Morris: ”Para tersangka berbelit-belit. Motif pembunuhan masih kami dalami. Sekaligus mencari orang tua kandung korban.” tersangka dikenai pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman maksimal hukuman mati. Setidaknya 20 tahun penjara.

Drama pembunuhan Purnomo dan Ramini berakhir sudah. 

Dari alur itu, mereka memilih cara pembunuhan klasik yang gampang dan tidak berdarah. Mereka memperhitungkan, dengan bermain drama, urusan bakal selesai. Indah segera dikubur.

BACA JUGA:Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang

BACA JUGA:Sulit Lupakan Mantan, Solusinya Bunuh

Mereka tidak menduga, dokter selalu menganalisis penyebab kematian. Jenis itu disebut asfiksia atau tercekik kehabisan oksigen.

Ilmuwan forensik Jack Claridge dalam bukunya yang berjudul Rigor Mortis and Lividity, Explore Forensics (Januari 2017) menyebutkan, seorang dokter umum dengan cepat bisa mengetahui kematian akibat asfiksia. Cuma dalam hitungan menit.

Setelah dokter tahu penyebabnya asfiksia, otomatis akan dilanjutkan ke pertanyaan, bagaimana posisi dan kondisi almarhum-almarhumah di detik-detik akhir kematian?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: