Rumah Pohon dan Legasi Karya Indonesia Siap Dampingi Peminat Properti dan Pelaku Usaha di Surabaya

Rumah Pohon dan Legasi Karya Indonesia Siap Dampingi Peminat Properti dan Pelaku Usaha di Surabaya

Dua anak muda yang sedang giat menjalankan usahanya yakni founder Rumah Pohon Bima Tirtanadi (kiri) dan Ina Gatha Head of Legality Legasi Karya Indonesia Ina Gatha. -Pace Morris-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Membangun rumah idaman bukan hanya butuh dana dan lahan. Tapi harus ada perencanaan yang matang.

Banyak orang yang menemukan masalah dalam pembangunan rumah impiannya. Mulai dari tidak memiliki desain, kesulitan mencari tukang, hingga ditipu oleh kontraktor.

Berangkat dari fakta itu, Bima Tirtanadi membuat startup konsultan properti yakni Rumah Pohon. Agar jika ada orang yang ingin membangun rumah tidak menemui kesulitan.

"Filosofi kami adalah memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi pelanggan,” ujar Bima, Senin, 18 September 2023.

BACA JUGA: Startup Bisa Tembus Rp 4.500 Triliun

Layanan konsultasi yang diberikan, kata Bima, mencakup jual beli, legalitas KPR, renovasi, desain, hingga perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Pembayaran bisa sesuaikan dengan progres. Umpama 25 persen pondasi, 20 persen atap tembok, 20 persen atap. Customer hanya bayar di angka yang sudah disepakati,” paparnya.

Untuk pembangunan pihaknya mengharuskan dengan paket desain. Agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

Salah satu yang membedakan Rumah Pohon dengan bisnis serupa adalah keterbukaan soal keuntungan.

Bisnis yang dirintis sejak 2018 itu berawal di Ngawi. “Kini kami hadir di Kota Surabaya. Karena saya rasa di sini juga punya permasalahan yang sama,” katanya.

BACA JUGA: Anak Muda Minati Properti untuk Investasi

Selain Rumah Pohon, Bima bersama timnya juga merintis startup yang bergerak di bidang legalitas dan support system Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namanya Legasi Karya Indonesia.

Head of Legality Legasi Karya Indonesia Ina Gatha mengatakan bahwa tujuan Legasi Karya Indonesia adalah agar pelaku usaha bisa mewariskan usahanya ke generasi penerus.

“Kami bukan cuka membuat legalitas. Tapi kami juga mendampingi pelaku usaha untuk terus bertumbuh,” ungkap alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: