Sengkarut Subsidi Sepeda Motor Listrik Indonesia, Diler Tak Mampu Tanggung Subsidi Rp 7 Juta

Sengkarut Subsidi Sepeda Motor Listrik Indonesia, Diler Tak Mampu Tanggung Subsidi Rp 7 Juta

Wartawan Harian Disway M Nur Khotib menjajal sepeda motor listrik di IIMS 2023 Surabaya.-Boy Slamet/Harian Disway-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Masalah kompleks terkait mekanisme subsidi untuk sepeda motor listrik di Indonesia masih jadi penghambat.

Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi, telah mengadakan pertemuan sebanyak dua kali dengan anggotanya dari agen pemegang merk (APM) untuk membahas kelanjutan subsidi motor listrik senilai Rp 7 juta.

Dari pertemuan-pertemuan itu, terungkap bahwa salah satu hambatan utama adalah ketidakmampuan dealer (diler) dalam menanggung subsidi itu, terutama jika jumlahnya signifikan.

Budi Setyadi menyebut bahwa program ini memiliki potensi kesuksesan yang lebih besar jika terdapat kerjasama yang lebih erat antara berbagai pihak, termasuk APM, yang diharapkan untuk tidak hanya membawa masalah, tetapi juga solusi.

"Dari pihak APM, kami berharap agar mereka tidak hanya mengkonsultasikan masalah, tetapi juga menciptakan satu sistem kerjasama yang kondusif antara APM dan diler, sehingga beban subsidi sebesar Rp 7 juta ini tidak menjadi beban diler." katanya seperti dilansir dari CNBC, Selasa 19 September 2023. 

BACA JUGA:Demi Kalahkan Tesla, Pabrikan Mobil Listrik di Tiongkok Ciptakan Smartphone dan OS Sendiri

BACA JUGA:KTT 2023: ASEAN dan Mitra Sepakat Bangun Industri Kendaraan Listrik

"Jika subsidi ini menjadi beban diler, mereka mungkin akan mengalami kendala pada aliran kasnya karena adanya keterbatasan," lanjut Budi 

Di sisi lain, pihak yang memiliki akses ke fasilitas pembiayaan yang lebih besar adalah APM, bukan diler.

Oleh karena itu, Budi berharap APM aktif berkontribusi dan meningkatkan kesadaran di kalangan diler agar beban subsidi sebesar Rp 7 juta dapat dialihkan kepada APM.

"Kami tidak ingin diler yang akhirnya terbebani oleh Rp 7 juta ini. Karena uang dari pemerintah disalurkan kepada APM, bukan kepada diler. Oleh karena itu, ketika diler mengambil kendaraan dari APM yang telah disubsidi dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang cukup, biaya subsidi sebesar Rp 7 juta ini seharusnya sudah dikurangkan, sehingga diler dapat mengisi stoknya dengan cukup banyak," tambah Budi.


United T1800 menjadi sepeda motor listrik dengan harga paling terjangkau yang mendapatkan subsidi Rp 7 juta dari pemerintah dari United. -united-

Untuk mencegah diler merasa terbebani oleh subsidi, komunikasi yang baik menjadi kunci.

Sebagian besar diler telah menjalin kemitraan yang berkepanjangan dengan APM, dan ini memerlukan ekosistem dan strategi bisnis yang baik antara APM dan diler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: