Tuduh Rusia Lakukan Genosida, Zelensky: Ini Bukan Hanya Tentang Ukraina!

Tuduh Rusia Lakukan Genosida, Zelensky: Ini Bukan Hanya Tentang Ukraina!

Presiden Ukraina Zelensky tuduh Rusia lakukan Genosida di sidang PBB (Dokumentasi © TIMOTHY A. CLARY / AFP)-Media AFP-https://www.france24.com/en/live-news/20230919-zelensky-takes-center-stage-at-un-summit

“Menurut saya, prinsip-prinsip ini jauh lebih penting dari sebelumnya,” tambah Biden

Presiden Amerika Serikat itu memberikan pidatonya di dalam sidang PBB dan disaksikan oleh Zelensky. Dirinya memberi peringatan, jika Rusia berharap negara-negara di Dunia tidak akan memperdulikan Ukraina.

“Tetapi saya bertanya kepada anda, jika kita mengabaikan prinsip-prinsip inti (Piagam PBB) hanya untuk menyenangkan pihak agresor (Rusia), Apakah bisa negara-negara lain yang menjadi anggota di PBB ini merasa yakin jika mereka terlindungi? Jika kita membiarkan Ukraina terpecah belah, apa kemerdekaan negara-negara anggota yang ada di sini juga akan tetap aman?” ungkap Biden dalam pidatonya.

“Kita harus melawan agresi ini mulai sekarang untuk mencegah adanya agresi-agresi berikutnya” tambah Biden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Ukraina juga bertemu dengan pemimpin-pemimpin yang kurang memihak Ukraina, seperti Presiden Brazil Luiz Inácio Lula Da Silva, yang menyebut dirinya sebagai “pihak mediator netral”.

“Ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menciptakan ruang perundingan,” kata Lula kepada Majlis Umum.

Selain itu, Zelensky juga bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dimana Erdogan mengatakan, “Tidak ada pemenang dalam perang ini. Tidak ada pula yang kalah dalam perdamaian ini.” Ujarnya.

“Kami akan meningkatkan upaya kami untuk mengakhiri perang melalui diplomasi dan pertemuan berdasarkan kemerdekaan dan integritas Ukraina” lanjut Erdogan.

Rusia mendapat banyak sekali kritikan dari Majlis Umum PNN terutama mengenai invasi yang dilakukannya pada Ukraina, Februar 2022. Tidak hanya itu, fokus perang juga menuai kritik dari negara-negara berkembang karena perang tersebut dinilai telah mengalihkan perhatian barat terhadap prioritas dan permasalahan yang mendesak.

“Ini merupakan kecaman besar bagi komunitas internasional karena kita tidak bisa menghabiskan begitu banyak uang untuk perang. Tapi, kita tidak bisa mendukung tindakan yang perlu diambil untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar dari miliaran orang” tutur Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Zelensky.

Peringatan Krisis Iklim yang Parah

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sudah berusaha untuk tetap fokus pada pembangunan. Dia membuka sidang umum PBB dengan pidato yang membawa berita menyedihkan mengenai banjir Libya baru-baru ini, yang menewaskan hampir ribuan orang di Derna, Liby.

“Bahkan, saat kita berbicara saat ini, sudah ada banyak mayat yang terdampar di Laut Mediterania, tempat para miliarder berjemur dengan kapal pesiar mereka,” ujar Guterres.

“Derna merupakan gambaran buruk dari dunia kita saat ini, mulai dari banjir, ketidak adilan, dan ketidakmampuan menghadapi tantangan yang ada didepan kita”

Dengan bahasan yang sama-sama menyedihkannya, Presiden AS juga membahas mengenai banjir dan kebakaran hutan di Amerika Utara, Negara-Negara Eropa, dan kekeringan di Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: