Pemenang Anugerah Patriot Jawi Wetan: Perjuangan 3 Pilar Batuporo Barat Yang Luluhkan Para Juri

Pemenang Anugerah Patriot Jawi Wetan: Perjuangan 3 Pilar Batuporo Barat Yang Luluhkan Para Juri

Kuda Hitam dari Madura: 3 pilar desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang diganjar penghargaan dan juara 3 oleh Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal Farid Makruf, MA-Boy Slamet/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - 3 pilar desa Batuporo Barat, Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang ditetapkan sebagai Juara 3 Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023

Penghargaan diberikan kepada 3 pilar desa tersebut, Yakni Pj. Kepala Desa Hasan, Babinsa Serma Andre, dan Bhabinkamtibmas Bripka Imam Hidayatullah

Penghargaan diberikan langsung oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Makruf Amin, MA. 

Melesatnya desa terpencil di pedalaman Madura mengalahkan kandidat-kandidat Patriot Jawi Wetan yang lain ini cukup dramatis.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Pademawu Barat dan Jrebeng Kidul Bersaing di Edukasi

Jika dilihat dari sisi program, memang Batuporo tidak bisa ditandingkan dengan desa-desa lain terutama di Pulau Jawa yang sudah jauh lebih maju. 

“Namun perjuangan 3 pilar dalam memberikan pelayanan langsung ke rumah-rumah warga yang terpencil dengan akses yang sulit itu yang akhirnya memenangkan hati para juri,” kata anggota Tim Juri wilayah timur, Taufiqur Rahman

Tim Juri wilayah timur yang terdiri dari Pendamping AKBP Saswito, SE, MH, koordinator Taufiqur Rahman, dan Akademisi Drs. Gitadi Tegas Supramudyo, M.Si sempat menjajal sendiri bagaimana kerasnya jalanan Batuporo Barat. 

Jalanan Batuporo yang sebagian besar adalah batu-batu terjal tersebut paling bagus dilalui oleh sepeda motor jenis trail. 

BACA JUGA:Jasad Perempuan Bernama Rosi Happy Septiana Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Karah, Ada Luka Lebam di Tangannya

Rombongan juri, perangkat desa dan sepasukan Karang Taruna desa Batuporo Barat pun berarak-arakan di atas jalanan berbatu tersebut. 

Juri Akademisi Drs. Supramudyo saja sempat terjatuh saat sepeda motor trail yang ditungganginya terantuk batu. Untunglah, Dosen senior di FISIP Universitas Airlangga ini hanya lecet-lecet ringan. 

Pada tim juri, ditunjukkan bagaimana para perangkat desa melayani warga hingga ke pelosok. 

Ada Fudali, seorang kakek yang tinggal sebatang kara. Dirawat oleh tetangganya dengan pengawasan oleh Karang Taruna, dan 3 pilar desa. Ada bu Saninti yang juga sudah ditinggalkan keluarganya. Keduanya tinggal di Dusun Seluros yang paling terpencil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: