In Memoriam Lies AR, Personel Dara Puspita (4): Panggil juga dengan Susie Lies Tikki Takki Susie

In Memoriam Lies AR, Personel Dara Puspita (4): Panggil juga dengan Susie Lies Tikki Takki Susie

Eksistensi Dara Puspita hanya berlangsung selama 12 tahun. Ada upaya untuk membangun band itu Kembali tapi tak pernah membuahkan hasil. Kalau pun bisa, hanya bertahan sebentar. Apa yang terjadi?

Memasak merupakan kebiasaan para personel Dara Puspita. Maklum semua anggotanya para dara. Setiap kali bertemu, mereka selalu mengisi waktu dengan memasak bersama. Seperti Titiek AR dan Susy Nander saat di rumah duka Lies AR Puri Permata Indah, Tambakagung, Mojokerto.

BACA JUGA: In Memoriam Lies AR Dara Puspita (3): Balikan sampai Akhir Hayatnya

Di rumah keluarga besar itulah, setiap tahun Titiek bersama mendiang Lies, adiknya, yang selalu menyempatkan pulang ke Indonesia, selalu singgah. Jika keduanya tiba, sudah pasti Susy juga datang dan menemani keduanya selama di Indonesia.

“Selain berjalan-jalan, kegiatan rutin kami bertiga ya memasak. Itu juga kami lakukan jika sedang bersama Titik Hamzah, (personel Dara Puspita yang lain, Red), yang tinggal di Jakarta,” kata Susy. 
Poster ajakan menonton konser Dara Puspita yang menyebut nama mereka dengan Lies Tikki Takki Susie. -Susy Nander-

Sembari memasak, Titiek dan Susy tak hanya mengenang Lies. Tapi juga mengingat kenangan lampau. Terutama saat Dara Puspita melakoni konser tur Eropa pada 1968 hingga 1971.

Selama di Eropa, keempat personel Dara Puspita benar-benar hidup mandiri. "Kami waktu itu sering main ke Amsterdam. Di sana berlimpah bahan-bahan untuk masak makakan Indonesia. Jadi sekalian belanja," ujar Titiek.

Mereka memerlukan masakan penghangat tubuh untuk melawan cuaca dingin Eropa. Apalagi keempatnya memang menolak alkohol dan barang-barang sejenisnya yang saat itu kerap dikonsumsi masyarakat umum.

Kehadiran Dara Puspita di Eropa bersamaan dengan euforia masyarakat yang baru saja lepas dari Perang Dunia II. Sedang tumbuh kultur Flower Generation yang arahnya bisa merusak masa depan generasi. 

Ada tiga tren yang mewarnai masa itu yakni pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, dan alkohol. Namun, Dara Puspita sama sekali tak terpengaruh. "Tapi sebagian besar orang Eropa dalam pengaruh tiga hal itu,” kata Titiek.

Diceritakannya, saat Dara Puspita manggung di Belgia, mereka bertemu Uriah Heep. Kelompok musik rock asal Inggris yang populer dan memiliki banyak fans seantero Eropa. Bahkan dunia.
Formasi emas Dara Puspita yakni Susy Nander (dari kiri), mendiang Lies AR, Titik Hamzah, dan Titiek AR. Mereka juga bisa dipanggil Susie, Lies, Takki, dan Tikki. -Susy Nander-

Mengetahui bahwa Dara Puspita tinggal di London, personel Uriah Heep itu menjadi mudah akrab dengan personel Dara Puspita. “Salah seorang personel Uriah Heep sempat menyodorkan selinting rokok pada personel kami,” ungkap Titiek. 

“Jika dilihat dari bentuknya, sepertinya itu ganja. Kami pun menolaknya. Merokok saja tidak pernah apalagi narkoba. Kami benar-benar menghindar dari barang-barang semacam itu," tambah Susy. 

Tapi penolakan Dara Puspita itu tak menyinggung Uriah Heep. Justru membuat mereka makin paham bahwa para perempuan muda asal Indonesia itu memang bersih dari narkoba.

“Mereka menghormati kami. Malah mereka menawarkan es krim. Nah, kalau es krim kami tentu enggak nolak," ujar drummer 76 tahun itu, lantas tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: