Kemenparekraf Luncurkan Program IndoBisa 2023, Hubungkan Startup dengan Investor untuk Bantu Permodalan
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya (tengah) bersama Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana (kiri) dan Direktur Innovation Pijar Foundation Cynthia Krisanti (kanan) dalam peluncuran pr-Kemenparekraf-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerjasama dengan Pijar Foundation meluncurkan program IndoBisa 2023.
IndoBisa adalah singkatan dari Indonesia Business Startup Matchmaking (IndoBisa) 2023. Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan permodalan bagi berbagai perusahaan Startup Indonesia dengan mempertemukan mereka dengan investor.
Program ini diharapkan dapat memicu akselerasi pengembangan sektor ekonomi digital di Indonesia.
BACA JUGA:Komandan Utama Putin Tewas di Krimea, Klaim Ukraina Dibantah Rusia
Dalam peluncuran program IndoBisa 2023 di sela-sela di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin, 25 September 2023, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan program IndoBisa merupakan program kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Pijar Foundation
“Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi perusahaan startup di Indonesia,” kata Nia.
Upaya pengembangan startup ini dinilai sangat menjanjikan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Sebab berdasarkan data yang dihimpun, saat ini ada sekitar 2.346 perusahaan startup di Indonesia pada tahun 2022.
Nia menilai bahwa jumlah perusahaan startup yang cukup besar ini menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki peluang yang besar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi digital dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Eks Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Jalani Sidang Putusan Hari Ini
“Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi digital yang lebih pesat seiring bertambahnya populasi," kata Nia.
Dengan kehadiran program ini, kata Nia, diharapkan Indonesia bisa menjadi bangsa yang mampu beradaptasi dengan tatanan ekonomi digital.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan program ini menjadi platform bagi startup parekraf yang butuh suntikan modal dalam mengembangkan bisnisnya untuk bertemu dengan investor.
“Selain itu, program ini diharapkan bisa memicu ekosistem startup untuk tumbuh dan berkembang dalam mewujudkan bisnis berkelanjutan,” paparnya.
Hayun menjelaskan, setelah startup dipertemukan dengan modal ventura, pihaknya menginginkan ke depan terbangun ekosistem startup yang berkelanjutan melalui matchmaking, tematic networking, dan speed networking.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: