Kominfo: Sudah Waktunya Kampus Membuka Jurusan Game Developer

Kominfo: Sudah Waktunya Kampus Membuka Jurusan Game Developer

Virtual Press Conference IGDX 2023 --https://www.youtube.com/live/3QgokUtwig4?si=mTpPIFbxHlk8URNg

HARIAN DISWAY - Wacana untuk membuka program studi yang berkaitan dengan industri Gim/Game di Indonesia semakin mengemuka. 

Ketua Business Matchmaking Kominfo Luat Sihombing berbicara soal urgensi pembukaan jurusan gim di Indonesia saat virtual press conference pembukaan IGDX 2023 pada Selasa 6 September 2023. Mengingat perkembangan industri game yang berkembang semakin pesat akhir-akhir ini.

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan jika sebenarnya yang dibutuhkan oleh pelajar Indonesia saat ini adalah spesifikasi jurusan.

“Kita butuh spesialisasi bukan generalisasi, harusnya semakin spesifik lagi dari para jurusan yang ada untuk lebih menghasilkan para profesi yang ada dalam industri game itu seperti art, desain grafis, dan sebagainya untuk menjadi spesifik dan ahli di bidangnya masing-masing,” ujar Luat.

BACA JUGA:Kemenkominfo: Mahasiswa di Indonesia Bisa Belajar Bikin Game lewat IGDX 2023

Luat mengatakan, program studi yang disediakan oleh universitas dan institusi yang ada di Indonesia mulai dari kurikulum perkuliahan untuk mempelajari suatu cabang program ilmu, dari tahapan pemula sampai advanced sudah terpenuhi.

Hanya saja menurutnya masih diperlukan spesifikasi lebih lanjut mengenai program studi yang tersedia. “Kebutuhan jenjang yang kita butuhkan mulai dari early sampai expert itu sudah terpenuhi,” katanya. 

Pada pihak universitas maupun perguruan tinggi di Indonesia, Luat juga menyarankan agar hubungan antara kampus dan juga perusahaan industri game harus semakin menguat agar pihak kampus mampu membuka jalan karir para mahasiswanya yang ingin berkiprah di dunia game. 

"Keterlibatan antara pelaku industri di dalam kampus harus semakin intens. Saat ini, sudah ada beberapa kampus yang sudah mengeluarkan kebijakan magang para mahasiswanya untuk ditempatkan di berbagai perusahaan," jelas Luat. 

BACA JUGA:Kerja Sama Indah Kurnia dengan OJK: Jalan Sehat Sambil Kenali Pinjol Ilegal

Meskipun begitu, tantangan di dunia kerja di era sekarang tidak berhenti sampai disitu. Ketua Business Matchmaking itu juga menyadari jika memang terdapat ketimpangan jauh antara jumlah peminat dan jumlah perusahaan yang tersedia untuk menampung mahasiswa magang. 

"Komposisi yang diterima dan jumlah yang ada masih timpang," ungkap Luat. 

Satu-satunya cara yang menjadi pekerjaan tiap pihak adalah meningkatkan kualitas kurikulum dan mendukung para mahasiswa untuk menjadi entrepreneur-entrepreneur di dunia sektor pengembangan gim (game developer).

Karena dengan begitu, semakin banyak perusahaan yang dibangun, maka semakin banyak juga kesempatan para mahasiswa menemukan tempat untuk magang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: