Tragis! Eko Yuli Irawan berkaca-kaca Setelah Gagal Raih Medali Asian Games 2023, Ini Permintaan Maafnya

Tragis! Eko Yuli Irawan berkaca-kaca Setelah Gagal Raih Medali Asian Games 2023, Ini Permintaan Maafnya

TRAGIS! Eko Yuli Irawan gagal raih medali Asian Games 2023, ini permintaan maafnya.-NOC Indonesia-

HARIAN DISWAY - Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, tidak berhasil mempersembahkan medali buat Indonesia di Asian Games 2023. Ia gagal di nomor yang belum pernah ia mainkan di Asian Games. Yakni 67 kg.

Eko Yuli Irawan sangat menyesal. Sebab, ini berpotensi menjadi Asian Games terakhir buat lifter asal Lampung tersebut. Tahun ini, ia sudah berusia 35 tahun.

Penyesalan itu sangat terlihat di platform Xiaoshan Sports Center Gymnasium, Hangzhou, Minggu sore, 1 Oktober 2023. Setelah gagal di angkatan ketiga clean and jerk, Eko langsung terduduk. Matanya memerah. Dan setitik air mata menggenang di pelupuknya.

BACA JUGA: Dramatis! Amellya Nur Sifa Jatuh Sebelum Meraih Emas BMX Asian Games, Ini Penjelasan Dokter Tim Balap Sepeda

Eko Yuli sedih karena gagal mengulang prestasi di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang lalu. Yakni medali emas di nomor 61 kg.


TRAGIS! Eko Yuli Irawan gagal raih medali Asian Games 2023, ini permintaan maafnya.-NOC Indonesia-

''Terima kasih dukungannya dari semua masyarakat Indonesia. Mohon maaf belum bisa memberikan medali,'' tutur Eko Yuli dalam pernyataan pers yang dirilis NOC Indonesia tadi malam.

''Yang pasti sudah berusaha yang terbaik, dan Alhamdulillah masih dikasih tenaga untuk bisa ngangkat. Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi di event mendatang,'' lanjut juara dunia 2018 tersebut.

BACA JUGA: Sejarah Baru! Amellya Nur Sifa Jadi Rider Indonesia Pertama yang Raih Emas Asian Games

Kelas 67 kg memang bukan spesialisasi Eko Yuli Irawan. Sejak terjun di Asian Games pada 2010, ia sudah bermain di kelas 62 kg dan 61 kg. Dan sejak 2010 juga, ia selalu meraih medali. Pada 2010 dan 2014, Eko Yuli meraih perunggu.

Eko Yuli Irawan mengawali penampilan di Asian Games 2023 dengan angkatan snatch 142 kg. Sayang, angkatan yang sudah menjadi makanan sehari-harinya itu gagal dieksekusi.

Ia berhasil melakukan angkatan bersih di angkatan kedua. Yakni 145 kg. Di percobaan ketiga, ia menambah beban menjadi 148 kg. Sebenarnya Eko Yuli berhasil. Namun, angkatan itu dianggap tidak sah oleh juri.

BACA JUGA: Indonesia Puasa Medali Badminton Beregu di Asian Games 2022, Ini Penjelasan PBSI

Di sesi clean and jerk, Eko Yuli mengawali entry dengan angkatan 175 kg. Sayang, Eko gagal di percobaan pertama itu. Untuk percobaan kedua dan ketiga, ia masih bertahan di beban tersebut. Namun, dua-duanya juga gagal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: noc indonesia