RS Jimpitan NU
INILAH Rumah Sakit Islam Sakinah hasil jimpitan dari warga NU Mojokerto.-Arif Afandi untuk Harian Disway-
Riza menjelaskan, RSI Sakinah berkembang pesat setelah dikelola secara profesional dan dengan tegas mendeklarasikan diri milik NU. Sebelumnya hanya menyebut sebagai RSI Sakinah. Bahkan, ada upaya memisahkan antara yayasan dan NU.
BACA JUGA:Stigma NU Melarat
BACA JUGA:Rebranding NU
Padahal, RSI ini dari awal didirikan warga NU. Dipelopori ketua PCNU saat itu, KH Achyat Chalimi. Santri pendiri NU KH Hasyim Asy’ari itu menggerakkan jimpitan beras di lingkungan warga nahdliyin. Jimpitan itu dikumpulkan setiap hari untuk modal awal pendirian RS.
Selain itu, ada para donatur besar. Nama-nama mereka kini dipajang di lobi masuk gedung rawat inap. Ada 99 nama. Seperti jumlah asmaulhusna. Daftar mereka dipajang dalam dua papan yang di tengahnya ada foto besar KH Achyat Chalimi. Lambang NU dipajang di beberapa lokasi strategis.
”Sejak dengan tegas menyatakan diri sebagai RSI milik NU, pasiennya ramai sekali. Menjadi RS rujukan bagi warga nahdliyin seluruh Mojokerto. Rais syuriah dan ketua PCNU menjadi dewan pembina secara ex-officio,” tambah Riza, pengusaha yang juga bendahara PCNU tersebut.
BACA JUGA:Penggerak Ekonomi Syariah
BACA JUGA:Pesan Politik NU
Ada 40 dokter spesialis di RSI Sakinah. Delapan di antaranya dokter tetap. Mereka adalah dokter umum yang kemudian disekolahkan RSI. Ada 17 poli spesialis. Total karyawannya 454 orang. RSI itu diresmikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat masih menjadi ketua umum PBNU.
Kepala Bagian Radiologi Eko Nurcahyo mengakui bahwa RSI tempat dirinya bekerja berkembang pesat sejak lima tahun ini. ”Sekarang kami bisa disebut salah satu RS swasta terbesar di Mojokerto,” kata pria yang sudah bekerja di RS tersebut selama 22 tahun itu.
Penataan di dalamnya dibikin serasa di rumah. Ada taman yang nyaman untuk para penunggu pasien dan anak-anak. Ada suasana keluarga yang dibangun di dalam rumah sakit. Koridornya bagus. Di kanan kiri dipenuhi dengan tanaman. Asri.
BACA JUGA:Nukleus Peradaban Yahya Staquf
BACA JUGA:Menafsir Sikap Politik Gus Yahya C. Staquf
Yang menarik, setiap tahun RSI Sakinah sudah mencatatkan rata-rata keuntungan bersih Rp 15 miliar. Sebesar 70 persen dipakai kembali untuk pengembangan, 30 persen untuk PCNU Kabupaten dan Kota Mojokerto. ”NU kabupaten dapat 75 persen dari laba yang dibagi,” tambah Riza.
RSI Sakinah menjadi contoh RSI milik NU yang hebat. Seperti halnya RSI di Surabaya yang maju pesat sejak dikomandoi Prof Dr Mohammad Nuh. Santri NU yang pernah menjadi rektor ITS dan menteri kominfo serta mendiknas di pemerintahan Presiden SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: