Inilah Kesalahan Orang Tua saat Merawat Anak-Anak yang Terjangkit Cacar Air

Inilah Kesalahan Orang Tua saat Merawat Anak-Anak yang Terjangkit Cacar Air

Tangkapan layar materi yang disampaikan Dr Anggraini Alam SpA(K) mengenai virus variella zoster penyebab penyakit cacar air melalui Zoom Meeting. --

HARIAN DISWAY - Penyakit ini bisa dibilang penyakit yang paling banyak dialami. Hampir semua orang pernah terkena cacar air. Biasanya dialami ketika masih dalam masa anak-anak.

Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI Dr Anggraini Alam SpA(K) memaparkan dari data dunia bahwa dari 1000 populasi anak, 2-3 di antaranya terkena cacar air. Umumnya, cacar air menyerang anak usia 4-10 tahun.

Penyakit cacar air dikenal penyakit yang tergolong ringan. Karena biasanya muncul gejala ringan bagi penderitanya. Seperti ruam dan terasa gatal.

Angka kematian akibat cacar air juga tergolong rendah. Dari 60 ribu kasus, ada satu kematian yang terjadi. 

Meski demikian, penyakit cacar air mudah menular. Karena penyebaran virus penyebab cacar air ini mudah tersebar. Namanya, Varicella zoster. Virus ini menyebar melalui udara dan sentuhan kulit dengan penderita.

Anggraini banyak menjumpai kasus cacar air pada anak-anak karena tertular dari teman di sekolahnya. “Saya pernah temukan hanya 10 anak dalam satu kelas yang masuk sekolah. Padahal satu kelas tersebut berisi 40 orang,” ujarnya.

BACA JUGA: Cara Mudah Menangani Penyakit Lato-Lato atau Cacar Sapi ala Dokter Indro Cahyono

Ternyata ada satu murid yang terjangkit cacar air bisa menjangkiti 30 teman lain. Menurut Anggraini, penyebaran virus bisa melalui udara di dalam satu kelas. Pasalnya, banyak sekolah yang sudah memasang air conditioner.

Adapun, faktor penyebabnya yaitu dari sisi pemikiran orang tua dari anak yang sakit cacar air. “Mereka berpikiran takut anaknya ketinggalan pelajaran dan tugas sekolahnya menumpuk,” jelasnya.

“Ada juga pemikiran anaknya bila di rumah tidak ada siapa-siapa yang menjaganya. Sehingga meskipun anaknya sakit cacar air, anaknya tetap dipaksa masuk sekolah,” sambungnya.

Padahal tindakan orang tua seperti ini merugikan teman-teman sekelasnya. “Lebih baik jika anaknya sakit, jangan disekolahkan. Agar tidak menularkan teman lainnya,” imbau Anggraini.

BACA JUGA: Imunitas dan Vaksin Cacar Monyet

Aggraini menjelaskan bahwa orang tua harus memberikan waktu istirahat kepada anaknya yang sakit. Agar anaknya bisa cepat pulih dan melanjutkan sekolah. 

“Jika semua cacar sudah mengering, barulah anak bisa sekolah kembali,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: