Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Modernisasi Alutsista Sebagai Investasi Industri Pertahanan Indonesia
Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara HUT TNI ke-78. Dalam amanat upacaranya, Presiden Jokowi mendorong upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).-YouTube-
HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebagai bagian penting dari upaya investasi dalam sektor industri pertahanan di Indonesia.
Pernyataan ini dibuat Presiden Joko Widodo saat memberikan amanatnya dalam memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis 5 Oktober 2023.
“Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan di dalam negeri sehingga harus didorong transfer teknologi, harus didorong peningkatan SDM, dan harus diutamakan produk dalam negeri,” ucap Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA:HUT ke-78, Presiden Jokowi Pesan Agar Kepercayaan Masyarakat Pada TNI Selalu Dijaga
Kepala Negara mengakui pentingnya modernisasi alutsista, tetapi Presiden juga menginstruksikan agar anggaran untuk alutsista digunakan secara efisien dan dialokasikan dengan bijak untuk kepentingan masyarakat.
“Saya minta agar anggaran yang dimiliki–karena sulit dalam mengumpulkannya, sulit dalam mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat–sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar kembali untuk rakyat,” ucap Presiden Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga menghargai tingginya tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat terhadap TNI. Untuk mempertahankan tingkat kepercayaan tersebut, Presiden menginstruksikan TNI untuk mengembangkan strategi konkret dalam menghadapi berbagai tantangan global.
BACA JUGA:HUT TNI Ke-78: Sejarah Berdirinya Tentara Nasional Indonesia (1): Dari BKR sampai TNI
“TNI harus mampu merumuskan secara akurat, merumuskan langkah-langkah dan strategi konkret ke depan di tengah kondisi dunia yang berubah sangat cepat dan memanasnya geopolitik dunia,” jelas Kepala Negara.
Presiden juga mengingatkan krisis pangan yang tengah melanda dunia saat ini. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengarahkan satuan TNI agar lebih sensitif atas situasi tersebut.
“22 negara sudah melakukan pembatasan ekspor pangan, melakukan, menghentikan ekspor pangan. Oleh sebab itu, saya minta seluruh anggota TNI punya naluri terkait ini, punya kesadaran dan kepekaan terkait ini karena urusan pangan adalah urusan perut. Sangat penting dan penentu stabilitas bangsa,” ucapnya.
Lebih lanjut, Presiden memberikan pesan kepada TNI untuk terus menjaga kedamaian dalam menghadapi tahun politik mendatang. Presiden menginstruksikan TNI untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang wajar.
“Berikan pemahaman pada masyarakat bahwa beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar, tetap jaga sinergitas dengan Polri dan tetap jaga netralitas TNI, dan tetap pelihara watak kesatria. Selalu jadikan sapta marga dan sumpah prajurit pegangan dalam bertindak,” jelas Presiden Jokowi.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bpmi setpres