Menko Airlangga: 25 Proyek PSN Akan Terus Berlanjut di 2024

Menko Airlangga: 25 Proyek PSN Akan Terus Berlanjut di 2024

Menko perekonomian Airlangga Hartanto menjelaskan progress pelaksanaan Proyek Strategis Nasional hingga Oktober 2024-Sekretariat Presiden -

HARIAN DISWAY - Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan ada 25 PSN dengan nilai 151,58 triliun rupiah ditargetkan akan rampung pada 20 Oktober 2024 mendatang. 

Menurut hasil pelaporannya kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, proyek-proyek itu meliputi proyek jalan tol, kawasan industri, bandara, Benoa Maritime Tourism Hub, dan kampus Universitas Islam.

Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menyebut akan ada PSN yang akan berjalan mulai tanggal 20 Oktober 2023 sampai Desember 2024. Terdapat 12 proyek strategis nasional dengan nilai Rp 23,45 triliun.

BACA JUGA:Jelang Akhir Masa Jabatan, Pemerintah Selesaikan 170 Proyek PSN di Awal Oktober

“Sementara itu, ada juga PSN juga ada proyek yang konstruksi sudah berjalan, sudah beroperasi sebagian dan penyelesaiannya melewati tahun 2024 mencapai 42 proyek dengan nilai Rp 1.427,36 triliun,” ujarnya melalui keterangan sehabis mengikuti Rapat Terbatas terkait PSN pada 5 Oktober lalu.

“Karena sifatnya proyek sudah berjalan dan financial closing, tentunya proyek ini berlanjut sampai selesai,” imbuhnya.

Selain itu, Airlangga menyebut ada beberapa usulan PSN baru yang merupakan inisiatif swasta. Mulai dari pembangunan smelter antara lain Borneo Alumina di Kalimantan Barat berkapasitas total 831 ton dengan rincian 2 juta ton alumina, dan 1 juta ton aluminium.

BACA JUGA:Groundbreaking RSUD Surabaya Timur Dimulai, Proyek Telan Anggaran Rp 500 Miliar

“Lalu ada juga pengembangan lapangan migas di Genting, dan usulan mengenai proyek kereta cepat dari Bandung, Yogyakarta, Solo, hingga Surabaya,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyinggung terkait beberapa proyek yang dihentikan karena memang belum mulai dan belum dianggarkan di APBN. Selain itu, ada alasan lain lantaran belum adanya offtaker dari proyek tersebut serta pembiayaan yang belum final. 

“Mulai dari pelabuhan New Ambon, Kawasan Industri di Tenggamus Lampung, Proyek Air Baku di Provinsi Bali, Tol Rantau- Prapat-Kisaran, tol Langsa - Lhokseumawe, tol Lhokseumawe - Sigli, tol Dumai - Sigambal - Rantau Prapat, SPAM Juanda, SPAM Jatigede, SPAM Kamijoro,” ujarnya.(Wehernius Irfon)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: