Menhan Israel Perintahkan Blokade Total Jalur Gaza, Listrik dan Air Akan Diputus!
Pengeboman kota-kota di Jalur Gaza oleh angkatan udara IDF terus berlangsung. Kolase kiri: sebuah serangan udara kabarnya mengenai bangunan Universitas Islam Gaza-X (twitter), hani abu rezeq-
HARIAN DISWAY - Pada hari ketiga pertempuran antara pasukan Israel Defense Forces (IDF) dan milisi pro kemerdekaan Palestina Hamas, Kementerian Pertahanan Israel memerintahkan blokade total bagi jalur Gaza.
Sebelumnya, perusahaan energi Israel telah memutus suplai listrik ke Gaza sejak Sabtu, 8 Oktober 2023. Pada malam kedua pasca pecah pertempuran antara IDF dengan Hamas, penduduk Gaza melewati malam dengan genset seadanya, bahkan dalam kegelapan.
“Saya telah perintahkan agar Gaza di blokade total, tidak ada listrik, tidak ada air, makanan, bahan bakar, semuanya kami tutup,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah video konferensi Senin, 9 Oktober 2023.
BACA JUGA:Iran Dituduh Jadi Beking Serangan Hamas ke Israel, Begini Tanggapan Mereka
“Kami sedang bertempur dengan para binatang. Jadi kami akan mengambil tindakan sepantasnya,” imbuhnya. Blokade juga dikabarkan akan ditutup baik dari jalur darat maupun laut.
Hal ini juga diikuti oleh instruksi Menteri Energy Israel, Israel Katz untuk menyetop suplai air ke wilayah enklaf yang dihuni sekitar 2 juta penduduk Palestina tersebut.
Jalur Gaza memang selama ini menerima sebagian suplai energi listrik dan air dari perusahan yang berbasis di Israel.
BACA JUGA:Israel Luluhlantakkan Gaza, 20.000 Warga Palestina Mengungsi Ke Sekolah PBB
Hingga Senin, 9 Oktober 2023, serangan udara terus dilancarkan oleh angkatan udara IDF ke sasaran-sasaran di jalur Gaza yang dianggap sebagai tempat menyembunyikan milisi, peralatan maupun amunisi.
Warga Palestina di Jalur Gaza dikabarkan meninggalkan wilayah utara dan menuju kamp-kamp pengungsian PBB.
Hingga hari ketiga pertempuran, atau Senin, 9 Oktober, korban jiwa dari kedua belah pihak telah melampaui 1000 orang dengan estimasi pihak Israel 700 orang, dan Gaza 560 orang.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: