Isu Pemerasan Eks Mentan SYL, Whaow… KPK Ngegas
Ilustrasi Sekjen Kementan Kasdi Subagyono serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Soal peran Kombes Irwan di perkara pemerasan Firli terhadap SYL, belum diungkap polisi. Irwan mengatakan, wartawan disilakan tanya ke Polda Metro Jaya. Sebaliknya, Polda Metro Jaya belum mengungkap.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar adalah saksi kunci di perkara pemerasan Firli terhadap SYL.
Sugeng: ”Kombes Irwan Anwar adalah kerabat dari SYL (Syahrul Yasin Limpo) dan mantan anak buah dari FB (Firli Bahuri). Peran Irwan sebetulnya tidak pernah diduga akan meledak seperti ini. Ternyata kan seheboh begini.”
Dijelaskan, Irwan pada 2020 menikahi Andi Tenri Natassa. Itu keponakan SYL. Maka, Irwan memanggil SYL: paman atau om.
Di sisi lain, Irwan pernah jadi anak buah Firli. Ketika Firli Bahuri jadi kepala Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Irwan menjabat direktur Reserse Kriminal Umum (dirreskrimum) Polda NTB.
Sugeng: ”Peran Irwan sebenarnya hanya ingin membantu SYL sebagai pamannya atau omnya. Karena ia menikahi keponakan SYL. Irwan ingin membantu titipan dari pamannya.”
Dilanjut: ”Sehingga Irwan tidak punya niat jahat yang lain. Nah, ternyata kasus ini meledak karena SYL membuka dugaan pemerasan itu sehingga Irwan terseret dalam arus perseteruan antara SYL dan KPK."
Akhirnya: ”Jadi, IPW melihat Kombes Irwan ini menjadi saksi kunci penting. Dalam mengungkap, benarkah ada pemerasan oleh pimpinan KPK FB kepada SYL?”
Dari keterangan Sugeng, jelas bahwa Irwan saksi perkara pemerasan itu. Sebaliknya, Firli Bahuri dengan tegas menyatakan tidak pernah memeras siapa pun. Tuduhan itu tidak benar. Firli kepada wartawan mengatakan:
”Ini istilahnya, when the corruptor strike back. Maka, kami siap berkorban jiwa raga, termasuk nyawa. Demi Indonesia bebas korupsi.”
Perkara itu pertaruhan besar bagi kedua pihak. Di antara mereka pasti ada yang bohong. Tapi, kedua pihak tidak ada yang kendur. Mereka sama-sama ngegas. Mereka sama-sama menaikkan tensi perseteruan. Mereka sama-sama berani ambil risiko, yang risikonya mereka naikkan levelnya.
Sampai-sampai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan Sabtu, 5 Oktober 2023, mengatakan:
”Tentunya kami berpesan pada anggota, karena ini menyangkut laporan yang dilaporkan oleh orang yang dikenal publik. Dan, menyangkut lembaga yang juga dikenal publik. Penanganannya harus cermat, harus hati-hati.”
Pesan Listyo kepada penyidik itu menandakan bahwa perkara ini level tinggi. Sangat rawan jika terjadi salah penyidikan.
Seumpama tuduhan pemerasan itu tak terbukti secara hukum, SYL yang diduga korupsi itu sudah mencemarkan nama baik Firli. Sebaliknya, seandainya tuduhan tesebut terbukti secara hukum, hancurlah pemberantasan korupsi di Indonesia. Berakibat sangat fatal. Korupsi bakal lebih gila daripada sekarang, yang sudah gila-gilaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: