Gambar Bermakna Religi Sambut Hari Santri Nasional 2023
Pengunjung melihat lukisan berjudul Widji Nusantara menggambarkan sosok Gusdur memeluk tumpukan buku karya dari Nabila Dewi Gayatri di pameran Owah Gingsir di galeri Merah Putih, Balai Pemuda, Surabaya-Moch Sahirol Layeli/HARIAN DISWAY-
Ukuran gambar 110 x 135 cm itu terlihat lebih kompleks dengan pusat tengah yang lebih gelap dan latar yang terang. Detail tiap kerutan dari gambar hewan yang di dalamnya terlihat jelas. Memudahkan kita untuk membedakan antar objeknya.
Itu tadi hanya tiga. Sisanya sebanyak 31 gambar dipamerkan dalam galeri DKS. Lain lagi di galeri Merah Putih. Ada 5 karya dengan ukuran yang sama. 150 x 150 cm. Tidak akan asing pada tokoh yang terpampang di sana. Presiden ke-4 Indonesia.
Ya. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur menjadi pilihan Nabila. “Selain mantan Presiden, beliau juga menjadi ikonik NU,” ungkapnya. Ia menjelaskan pengaruh Gus Dur dalam memperjuangkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, yang menjadi landasan organisasi Islam terbesar di Indonesia hingga sekarang ini.
Terlihat gambarnya yang berjudul Widji Nusantara. Gus Dur yang sedang menggendong bayi di tangan kanan dan kirinya. Kanan memakai ikat kepala bertulisakan Indonesia sambil memegang bendera, dan kirinya anak kecil berikat kepala bertulisan I Love NU. Love dengan lambang hati.
“Saya berharap bayi-bayi yang akan datang sangat mencintai NKRI dan NU,” paparnya. Gus Dur menjadi tokoh yang dipilih karena menurut perupa, beliau semasa hidupnya memperjuangkan Indonesia dan toleransi antar umat beragama.
Satu lagi karyanya dengan objek yang sama. Kali ini terlihat Gus Dur sedang membopong buku-buku agama hingga menumpuk. Kanan kirinya ada palawan Nasional yang masih bersanak denganya. Bapaknya KH Wahid Hasyim, dan kakeknya KH Hasyim Asy’ari.
Judulnya Jimat NU. “Namaya jimat itu siji kudu dirumat," ucap Nabila. Ia menceritakan Gus Dur yang sangat suka membaca. Hidupnya yang sederhana membuat dia harus berusaha mendapatkan sebuah buku. Hingga ada cerita Gus Dur mengumpulkan potongan koran hanya untuk bisa membaca.
“Orang yang cerdas kan harus mengikuti perubahan, dalam tanda kutip perubahan yang tidak mengorbankan diri, harus manfaat,” terang Nabila menjelaskan makna perubahan dalam pamerannya kali ini.
Semua karya gambarnya dipersembahkan untuk memperingati Hari Santri Nasional. Sejumlah 39 karya dapat kita jumpai dari tangal 18 hingga 23 Oktober 2023 nanti. (Wafiqul Azizah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: