Semakin Panas! Tiongkok Kirim 6 Kapal Perang ke Timur Tengah saat Perang Hamas-Israel
Kapal perusak kawal rudal Zibo (kiri) alias project 052D dan fregat Jingzhou atau project 054A, bagian dari 6 armada kapal perang Tiongkok tiba di Pelabuhan Shuwaiba, Kuwait pada Minggu, 22 Oktober 2023 -X (twitter) : @Delhiite_-
IDF mengatakan, bahwa mereka akan memulai fase invasi berikutnya, tanpa memberi tahu informasi pasti kapan mereka akan meluncurkan serangan darat besar-besaran terhadap Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Sementara itu, Media pemerintah Suriah, melaporkan bahwa serangan udara Israel telah menargetkan bandara internasional di ibukota, Damaskus, kota utara Aleppo dan sebuah masjid di wilayah Tepi Barat yang mulai diduduki Israel, pada Minggu pagi 22 Oktober 2023.
Pada 19 Oktober 2023, Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan kembali posisi Tiongkok yang mendukung kebebasan Palestina sebagai negara yang berdaulat. Xi Jinping menegaskan bahwa pendekatan ini merupakan cara paling dasar untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Hamas-Israel.
BACA JUGA:Makin tak Terkendali! Kamp Pengungsian Gaza dan Masjid Al-Ansar jadi Target Serangan Udara Israel
“Yang harusnya jadi prioritas utama sekarang adalah gencatan senjata sesegera mungkin, untuk menghindari konflik meluas dan lepas kendali. Konflik berkepanjangan ini benar-benar berpotensi menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius,” tegas Xi Jinping.
Dukungan Turki untuk Palestina
Sama halnya dengan Cina, Turki bersama dengan Rusia juga mendesak kebebasan Palestina. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan memberi peringatan keras kepada AS karena telah mengirimkan kapal-kapal perangnya untuk mendukung Israel. Sehingga hal tersebut, makin memicu penyebaran konflik ke negara-negara yang ada di Timur Tengah.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, menyatakan bahwa Turki telah mengirimkan pesawat bantuan kemanusiaannya ke Mesir untuk membantu para warga di Gaza pada Minggu, 22 Oktober 2023.
“Kami mengirimkan bantuan ke Gaza dengan menggunakan pesawat kepresidenan. Kami mengirim obat-obatan, sekaligus membawa 20 dokter spesialis dari Ankara ke Mesir," jelas Koca.(Salsa Amalika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: